Desain Ini Tunjukkan 'Kekuatan' Gelombang Laut dengan Bahan Reklamasi
- Dok. John Hardy
Jakarta – Merek perhiasan John Hardy meluncurkan koleksi Musim Gugur 2023 yang fokus pada pendekatan kontemporer yang penuh semangat dan perspektif segar.
John Hardy adalah brand yang lahir di Bali pada 1975 dari komunitas artisan. Merek ini menampilkan perhiasan buatan tangan artisan yang unik.
Terinspirasi ekspresi diri dan keindahan, desain-desainnya merupakan hasil perpaduan keahlian tradisional dengan gaya modern.
Adapun empat koleksi utama Musim Gugur 2023 ini menjadi perayaan ekspresi diri John Hardy, penghormatan terhadap karya seni yang berbasis di Bali, dan komitmen terhadap nilai-nilai keberlanjutan.
"Dari hasil karya seni yang lahir di Bali dan dirancang di New York, koleksi Musim Gugur/Musim Liburan 2023 ini memanfaatkan semangat dan seni yang telah mendorong merek ini selama hampir 50 tahun ke dalam tatanan budaya saat ini," kata Kepala Eksekutif John Hardy, Jan-Patrick Schmitz.
Ia mengaku sangat bersemangat untuk membagikan konsep ulang merek tersebut melalui empat koleksi utama Musim Gugur 2023. Adapun Schmitz adalah Chief Executive Officer (CEO/Kepala Eksekutif) John Hardy yang baru.
Dalam peran barunya sebagai CEO John Hardy, Jan-Patrick Schmitz akan bekerja erat dengan Reed Krakoff, seorang desainer fesyen dan direktur kreatif yang diangkat sebagai Kepala Kreatif John Hardy pada September 2022.
Krakoff dikenal atas perannya di bidang kreatif untuk beberapa merek terkenal seperti Coach dan Tiffany & Co. Empat koleksi utama Musim Gugur 2023 yang diluncurkan adalah sebagai berikut:
Surf
Berani dan sensual, serta melukiskan kekuatan gelombang laut, koleksi Surf ini terinspirasi dari elemen rantai anyaman yang khas. Bentuk anyaman ini diterapkan pada kalung dengan liontin, collar choker, dan gelang berengsel tertutup dengan gesper, hingga cincin dan anting-anting.
Dibuat dari 100 persen perak reklamasi, emas 14 karat reklamasi, dan berlian pavé yang berkilau seperti percikan laut, Surf menawarkan beragam ukuran, dari anyaman yang kecil hingga proporsi yang lebih besar dan berani yang menampilkan kedalaman dan kemegahan lautan.
Koleksi yang mengusung nilai-nilai keberlanjutan lewat bahan reklamasi ini seolah menggambarkan pergerakan konstan dari ritme gelombang lautan.
Spear
Sebuah interpretasi ulang dari DNA artisanal John Hardy dengan sentuhan kontemporer, koleksi Spear bersifat oorisinil, berani dan organik, dengan setiap desain menggambarkan tekstur khas merek ini dengan aksen berlian pavé yang cerah.
Spear adalah evolusi dari Icon Classic Chain khas John Hardy, yang masih berpegang pada tradisi namun bergerak merangkul inovasi. Terinspirasi oleh anyaman tradisional Bali, koleksi Spear menampilkan logam mulia yang dililitkan pada inti titanium fleksibel untuk menciptakan rantai bertekstur yang dapat disesuaikan untuk melingkari pergelangan tangan atau leher.
Love Knot
Sebuah metafora untuk ikatan cinta dan komitmen yang tak terpatahkan — baik untuk diri sendiri atau dengan orang lain — koleksi Love Knot menghubungkan dua rantai anyaman membentuk simpul yang anggun dan elegan.
Simpul ini diwujudkan di semua kategori, mulai dari cincin anyaman halus, anting-anting baik berbentuk lingkaran maupun yang lebih linier, gelang anyaman tangan dalam berbagai ukuran rantai, dan kalung. Koleksi ini menggunakan 100 persen perak dan emas reklamasi, serta berlian yang didapatkan secara etis.
Men’s
Untuk Musim Gugur/Musim Liburan 2023, John Hardy menciptakan koleksi pria yang menampilkan palet berhias batu bernuansa alami dari onyx hitam, tiger eye, carnelian merah, dan mother of pearl.
Dibuat dengan tangan dan menggunakan 100 persen perak dan emas 14 karat reklamasi, model cincin yang halus namun mencolok ini berisi serangkaian simbol — seperti ombak dan pintu gerbang khas Bali — yang merupakan abstraksi dari semangat John Hardy. Sementara liontin dogtag dan cincin signet dipadukan dengan sentuhan gaya masa kini.