Digitalisasi Kesehatan Masih Terkendala Kemampuan Pengelolaan Data
- Business 2 Community
VIVA Tekno – Digitalisasi kesehatan, terutama terkait dengan data di rumah sakit seperti data pasien maupun rekam medis, memiliki banyak dampak positif. Salah satunya berkenaan dengan efektivitas waktu.
Sebab, saat ini layanan kesehatan terutama mayoritas rumah sakit masih mengalami kendala integrasi data dan informasi yang dilakukan secara manual, sehingga kemungkinan besar bisa mengalami human error.
Efek dari tidak terintegrasinya data adalah laporan dan informasi sulit digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen eksekutif rumah sakit atau dokter karena akan memakan waktu yang terlalu lama.
Tanpa data yang tepat akan sulit untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, efektif dan efisien. Perusahaan rintisan atau startup penyedia layanan digital BitHealth bekerja sama dengan perusahaan bidang pengelolaan data InterSystems menyatakan siap membantu rumah sakit di Indonesia mengelola data secara digital sehingga dapat terhubung ke SATUSEHAT.
Program SATUSEHAT merupakan langkah progresif pemerintah untuk mengintegrasikan data kesehatan yang sangat beragam dan tersebar di berbagai sistem serta protokol komunikasi yang berbeda di seluruh sektor perawatan kesehatan di Indonesia.
"Kami akan mempersiapkan sebuah data platform bersama dengan InterSystems untuk mempermudah teman-teman rumah sakit bisa terhubung ke SATUSEHAT," ujar Chief Sales and Marketing BitHealth Peter James Rampengan di Jakarta, Rabu, 18 Oktober 2023.
Menurutnya, saat ini masih banyak rumah sakit di Tanah Air yang belum terhubung ke SATUSEHAT karena terkendala kemampuan pengelolaan data dalam bentuk digital sehingga BitHealth bersama InterSystems siap menghadirkan solusi bagi masalah tersebut. Mereka akan mengedukasi rumah sakit agar mampu mengelola data secara digital.
"Sekarang ini, masih banyak rumah sakit yang bingung (mengelola data ke dalam bentuk digital). Dengan adanya kerja sama antara BitHealth dan InsterSystems, akan mempermudah rumah-rumah sakit terkoneksi dengan SATUSEHAT," kata Peter.
Ia memastikan mengikuti kebijakan dan peraturan Pemerintah Indonesia, antara lain mereka sudah mengantongi sertifikasi ISO 27001 tentang manajemen keamanan informasi.
"Kalau tadinya (data dimasukkan manual) butuh waktu sekian hari sampai minggu untuk mengumpulkan suatu data sampai bisa menghasilkan analisis. Lalu, untuk mendukung pengambilan keputusan butuh waktu berminggu-minggu. Dengan adanya solusi ini tentu akan jauh lebih mudah karena terintegrasi dan diakses real-time (aktual)," paparnya.
Pada kesempatan yang sama, Regional Managing Director Asia Pacific InterSystems Luciano Brustia menambahkan jika mereka memastikan keamanan data-data rumah sakit, terutama yang menyangkut data pribadi pasien. "Kami mempunyai standar keamanan yang berstandar internasional dan telah tersertifikasi," klaim dia.