Membuka Jalan Penyandang Disabilitas agar Mandiri dan Berprestasi
- Freepik
Jakarta – Data terbaru Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan memaparkan terdapat 22,97 juta atau 8,5 persen dari jumlah penduduk Indonesia merupakan penyandang disabilitas.
Hal tersebut mendorong pentingnya komitmen seluruh elemen bangsa untuk menghadirkan aksesibilitas yang sesuai bagi penyandang disabilitas. Memberikan motivasi dan pengetahuan dasar kepada orangtua dan keluarga disabilitas juga penting.
Sebab, disabilitas berhak mendapatkan kesempatan yang sama seperti masyarakat pada umumnya. Peran tersebut penting sekali apabila diawali dari keluarga.
Dukungan anggota keluarga untuk menggali potensi disabilitas dan mendorong mengembangkannya menjadi kunci bagi disabilitas bisa lebih mandiri dan berprestasi.
Â
Seperti yang dilakukan Aqua dengan menggandeng Inklusi Center Kecamatan Karanganom-Bhakti Negeri (ICKK-BN) untuk memberi harapan baru bagi kaum difabel dan anak berkebutuhan khusus (ABK) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Dengan adanya pengembangan program inklusi sosial tersebut maka mereka diharapkan bisa mandiri, bahkan berprestasi seperti impian masyarakat pada umumnya.
Ketua ICKK-BN Sri Mulyo menyatakan dukungan aktif yang diberikan Pabrik Aqua Klaten sejak 2016 sangat berdampak positif bagi para difabel dan anak berkebutuhan khusus di daerahnya.
Berbagai pelayanan yang diberikan Aqua kepada para difabel dan ABK di antaranya terapi, sanggar belajar dan bermain serta pembinaan beberapa jenis cabang olahraga seperti tenis meja, serta panahan atletik.
"Setelah 2-3 bulan, yang awalnya di rumah saja tapi setelah diberikan pendampingan, baik anak dan orangtuanya sangat merasakan adanya perubahan perilaku yang membuat para difabel dan ABK ini termotivasi untuk semangat lagi," ungkap Sri Mulyo, dalam siaran pers, Minggu, 24 September 2023.
Sementara itu, Plant Director Aqua Klaten Novan Yulianto mengaku ICKK-BN juga memfasilitasi program pemberdayaan ekonomi bagi kamu difabel dengan memberikan dukungan dana usaha seperti peternakan lele, bengkel, dan warung kelontong.
"Kami melihat peluang pengembangan pemberdayaan masyarakat di sini. Oleh karena itu, kami juga melibatkan semua pemangku kepentingan yang terkait untuk bisa gotong-royong membangun kemandirian," tuturnya.