Kuliner Ini Usung Kemitraan 'Auto Pilot'

Nasi Mandhi.
Sumber :
  • Hungry Paprikas

Jakarta – Nasi Mandhi merupakan sajian khas Jazirah Arab menjadi salah satu makanan yang lezat dan bergizi tinggi.

CEO Speaks Nextgen Startup Day: Kupas Tuntas Ketahanan Bisnis di Tengah Startup Berguguran

Tekstur daging kambing yang lembut dengan aroma rempah khas berada dalam satu loyang besar menciptakan sensasi tersendiri saat menyantap. Dinamakan Nasi Mandhi karena dalam bahasa Arab, “Mandi” atau "Mandhi" bisa diartikan sebagai embun.

Alasannya karena teknik memasak yang digunakan membuat tekstur daging kambing sebagai lauk Nasi Mandhi ini sedikit lembab dan basah, sehingga terlihat seperti berembun.

Ingin Bebas Bekerja dari Mana Saja? 20 Perusahaan Impian dengan Opsi Kerja Remote di Tahun 2025

Kuliner khas Timur Tengah semakin mudah ditemukan di Jakarta. Salah satu restorannya adalah Nasi Mandhi BosGil merupakan salah satu restoran khas Timur Tengah yang menyajikan Nasi Mandhi dengan cita rasa yang autentik dan lezat.

Selain itu, daging yang digunakan juga dipilih dengan teliti sehingga memberikan rasa yang empuk dan lezat pada hidangan.

15 Manfaat Strategis Iklan Online untuk Bisnis, Dijamin Promosi Makin Tepat Sasaran!

Pemilik Nasi Mandhi BosGil Asmi Ramadhan mengatakan awal mula mendirikan restoran khas Timur Tengah ini lantaran ramainya resto yang menjual nasi kebuli. Menurutnya, nasi kebuli berbeda sama nasi Mandhi.

Adapun perbedaan yang pertama, dari soal warna. Warna nasi mandhi lebih putih dan sebagian kuning dari safron. Sedangkan, nasi biryani cenderung lebih kuning kecokelatan.

"Nasi Mandhi ini berbeda dengan Nasi kebuli/biryani yang asalnya dari India, pertama kali datang di Indonesia itu nasi biryani, dan seiring berkembangnya waku berubah menjadi nasi kebuli," kata dia, melalui siaran pers, Rabu, 20 September 2023.

Dari segi bumbu rempah yang ada di nasi Mandhi ini lebih halus, lanjut Asmi. Kalau nasi kebuli bumbunya lebih terasa rempah dan lebih kental.

Nasi Mandhi BosGil mengedepankan makanan sehat. Hal ini ditandai dengan bahan baku utamanya yakni beras basmati yang premium rendah kalori, kandungan nol gula dan untuk lauk seperti ayam dan kambing lebih sehat karena bebas kolestrol.

Menu favoritnya adalah nasi mandhi ayam panggang yang disuguhkan tanpa menggunakan MSG. Nasi Mandhi BosGil juga menyediakan menu loyangan yang bisa dinikmati oleh keluarga.

"Ini (menu loyangan) paling laris di Nasi Mandhi BosGil. Tak hanya di makan di tempat menu loyangan tapi juga bisa dijadikan untuk oleh-oleh atau bingkisan keluarga maupun kerabat.

Bukan itu saja. Nasi Mandhi BosGil menawarkan peluang bisnis kemitraan 'auto pilot'. Artinya, mitra hanya cukup menyediakan dana dan lokasi usaha dan promosi ke seluruh relasi yang ada.

"Sistem kerja sama yang kami tawarkan ini kerja sama operator. Pembagiannya 50:50. Yang mengelola dari pihak pusat," tuturnya.

Dengan investasi Rp2-5 miliar maka semuanya tergantung dari lokasi. Adapun tim survei akan melihat kondisi dan trafik di lokasi yang ditawarkan oleh calon investor/mitra. Dari sinilah akan ada biaya estimasi dan progres dana yang akan diinvestasikan.

"Jika ada calon investor maka akan dikenai biaya survei mulai dari Rp10 juta. Tim pusat akan terjun ke wilayah pelanggan dalam mencari lokasi yang bagus untuk Nasi Mandhi BosGil," jelas dia.

Nasi Mandhi BosGil memiliki beberapa cabang yang tersebar di beberapa kota besar di Pulau Jawa. Mulai dari Jakarta (Condet), Tangerang (Karawaci), Surabaya (Pagesangan), Surabaya (Ampel), Sidoarjo, Bandung (Buah batu), dan Bandung (Kota). Harga menu yang ditawarkan mulai dari Rp35 ribu hingga Rp800 Ribu (menu loyangan).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya