Perjalanan Fox Logger, dari Kios ke Menara 8 Lantai

Kepala Eksekutif Fox Logger Indonesia, Alamsyah Cheung.
Sumber :
  • Fox Logger

VIVA Tekno – Delapan tahun bukanlah waktu yang singkat bagi Alamsyah Cheung dalam membesarkan Fox Logger. Berdiri pada 2015, perusahaan teknologi berbasis internet of things (IoT) ini menjadi salah satu pemain yang cukup dominan di pasar GPS Tracker Indonesia, baik B2C maupun B2B.

Transformasi Digital Bukan Lagi Sekadar Opsi

Produknya tidak hanya menghadirkan kemudahan dalam pelacakan dan pengawasan, tetapi juga memenuhi berbagai kebutuhan industri yang berkaitan dengan transportasi, logistik, serta keamanan.

"Awalnya, Fox Logger hanya dimaksudkan mengisi pasar GPS yang saat itu lebih didominasi fungsinya sebagai navigasi Tapi ternyata kinerjanya melebihi harapan," kenang Alamsyah Cheung di Jakarta, Senin, 4 September 2023.

Layanan Ini Dilengkapi IoT, Pengguna Enggak Bisa Macam-macam

Selama delapan membangun Fox Logger, ia bersama Darren Suciono berjibaku mengembangkan bisnis GPS Tracker. Mereka memulainya dari nol, dana yang minim, dan segala keterbatasannya.

Kios kecil berukuran 12 meter persegi menjadi saksi bisu perjalanan mereka awal-awal merintis usaha. Saat itu, keduanya hanya ditemani seorang karyawan yang mengurus administrasi dan keuangan.

Bangkit Usai Dihantam Pandemi, Pendapatan Bisnis KAI Kini Tembus Puluhan Triliun

"Yang paling mendasar adalah keyakinan bahwa ada pasar yang bisa menerima produk kita. Selanjutnya adalah kegigihan dan kecerdasan strategi menggarap pasar," jelas Alamsyah Cheung.

Fox Logger.

Photo :
  • Fox Logger

Perlahan tapi pasti. Mereka terus menggelar sejumlah strategi pemasaran dan menerapkan kedisiplinan, terutama dalam hal inovasi produk, operasional bisnis, serta fokus pada kepuasan pelanggan.

Hasilnya tak mengecewakan. Pasar menerima produk mereka. Akhirnya, mereka pindah lokasi usaha ke rumah petak seukuran 30 meter persegi. Jumlah karyawan bertambah menjadi 7 orang.

Karena usahanya semakin berkibar, mereka pindah lagi ke ruko 3 lantai dan memperkerjakan karyawan hingga 25 orang. Puncak kesuksesan Fox Logger ketika pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada awal 2020.

Kala itu, banyak startup dijerat masalah dalam setahun terakhir – yang sering disebut sebagai masa tech winter. Justru sebaliknya, Fox Logger tetap tegar bertahan, bahkan penjualannya semakin ekspansif.

"Kami sangat bersyukur. Selama perjalanan selama 8 tahun, termasuk masa pandemi Covid-19 yang merupakan disrupsi besar, membuat kami semakin kuat dan kreatif dalam memberikan layanan ke pelanggan," tutur Alamsyah Cheung, yang juga CEO PT Sumber Energi Makmur yang menaungi Fox Logger.

Dalam waktu dekat, Alamsyah Cheung bersama Darren Suciono akan meresmikan kantor barunya di bilangan Cideng, Jakarta Pusat. Gedung berlantai 8 itu dinamakan Fox Logger Tower. "Ini adalah pencapaian yang luar biasa. Dari kios kecil sekarang pindah ke menara 8 lantai bersama 50 orang karyawan," kenang Alamsyah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya