Sampah Rumah Tangga 'Bisa Disulap' Jadi Tabungan Emas

Logam mulia emas.
Sumber :
  • Pixabay

Jakarta – Di tengah kemajuan teknologi yang begitu pesat, Indonesia masih terus dihadapi oleh permasalahan lingkungan yang mengancam kehidupan di masa depan.

CEO Speaks Nextgen Startup Day: Kupas Tuntas Ketahanan Bisnis di Tengah Startup Berguguran

Data United Nations Environment Programme (UNEP) menyebutkan bahwa jumlah sampah plastik yang masuk ke ekosistem akuatik dapat meningkat hampir tiga kali lipat yaitu dari sekitar 9-14 juta ton per tahun pada 2016 menjadi 23-37 juta ton per tahun di 2040.

Hal ini menjadi perhatian platform PlusTik untuk fokus pada isu pengelolaan sampah (waste management). PlusTik merupakan startup yang mempunyai tujuan untuk mengurangi sampah plastik rendah nilai tanpa dipilah dari tempat pembuangan akhir (TPA).

Jembatani Industri dan Digitalisasi, Kemenperin Dorong Startup Genjot Inovasi

Lalu, sampah plastik rendah nilai tersebut dijadikan barang baru yang tidak sekali pakai. Hingga sekarang, Startup Plustik terus mengajarkan masyarakat mendaur ulang sampah diolah menjadi barang berdaya guna seperti paving block, tas belanja pengganti tas plastik sampai smartphone holder.

Begini Cara Mudah Kurangi Emisi Karbon saat Naik Pesawat

Kini, Plustik digandeng Kementerian BUMN untuk bersih-bersih sampah plastik di Sungai Deli, Medan, Sumatera Utara. Kegiatan bernama 'BUMN Environmental Movement Medan' ini didukung oleh Pegadaian, Inalum, PTPN, dan KIM.

Lebih dari 150 milenial BUMN, 100 dari PNM dan 50 dari Universitas Prima, didampingi oleh Startup Plustik sudah dibekali peralatan untuk memungut sampah di sekitar Sungai.

Tercatat dalam waktu kurang dari satu hari sampah yang berhasil dikumpulkan sebanyak 1,6 ton meliputi sampah botol dan kantong plastik, serta ranting pohon.

"Kami berharap semakin banyak masyarakat sadar akan kebersihan kota lewat gerakan ini," ungkap Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Mahendra Sinulingga, dalam keterangan resminya, Minggu, 30 Juli 2023.

Sementara itu, Pimpinan Wilayah Pegadaian Medan Arief R Sunardi menyampaikan bahwa saat ini pihaknya sudah membina 75 bank sampah di Indonesia. Khusus Sumatera bagian Utara, ada di Kota Aceh, Medan, serta Labuan.

"Pegadaian harus lebih kencang lagi program bank sampahnya. BUMN harus bersinergi mengedukasi masyarakat agar mulai sekarang sampah rumah tangga jangan dibuang. Lebih baik dikumpulkan dan dikirim ke bank sampah binaan Pegadaian untuk diinvestasikan menjadi tabungan emas," tutur dia.

 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya