Kerja Keras Petani Menuai Hasil Positif

Drone.
Sumber :
  • Dok. Telkomsel

Jakarta – Indico, anak usaha Telkomsel yang fokus pada pengembangan ekosistem digital, menuai hasil perdana pada penerapan solusi digital contract farming di sektor teknologi pertanian (agritech).

Ajak Petani Bali Jaga Kualitas, Wamentan Sudaryono: Kopi Lokal Harus Kuasai Pasar Global

Digital contract farming mengombinasikan metode pertanian presisi melalui digitalisasi pertanian dengan jaminan bagi petani untuk memastikan hasil panen terserap dengan harga jual yang lebih tinggi daripada harga pasar.

Adapun digitalisasi pertanian yang Indico lakukan mulai dari tahap persiapan lahan sampai proses budidaya tanaman meliputi pemanfaatan sensor internet segalanya (internet of things/IoT) untuk mengukur kadar nitrogen, fosfor, dan kalium dalam tanah.

Temui Budiman Sudjatmiko, Apdesi Minta Desa Bisa Pasok Bahan Makan Bergizi Gratis

Lalu, pesawat nirawak atau drone untuk penyiraman lahan menggunakan pupuk dan pestisida, dan platform digital food ecosystem (DFE), my.dfe.farm, untuk mencatat perkembangan proses budidaya. Dalam menjalankan seluruh prosedur operasional aktivitas budidaya tersebut, petani dipandu dan didampingi oleh agronomis berpengalaman.

Ilustrasi petani.

Photo :
  • Dok. Telkomsel
Mengapa Generative AI Dapat Mengubah Pelayanan Publik Lebih Cepat dari yang Kita Duga?

Nah, melalui platform DFE, Indico dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tani Makmur dari Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, berhasil meraih hasil panen sebanyak 200 ton gabah padi dari 40 hektare lahan sawah.

Keberhasilan penerapan digitalisasi pertanian tersebut membantu sekitar 50 petani dalam menghasilkan komoditas pertanian yang lebih berkualitas sekaligus meningkatkan nilai komersial hasil pertanian mereka, seperti dilansir VIVA Digital.

Metode pertanian presisi dalam digital contract farming yang diimplementasikan bersama Gapoktan Tani Makmur menghasilkan gabah padi dengan jumlah rata-rata per ubinnya lebih tinggi sekitar delapan persen dibandingkan hasil panen tanpa metode pertanian presisi.

Selanjutnya, hasil panen ini akan disalurkan melalui mitra Indico untuk pemasaran dan penjualan lebih lanjut. Melalui platform DFE, anak usaha Telkomsel tersebut berencana memperluas lahan untuk implementasi solusi on-farm menjadi 1.000 hektare di wilayah Jawa Tengah hingga akhir tahun ini.

Ilustrasi internet of things (IoT).

Photo :
  • The Balance Small Business

Kepala Eksekutif Indico Andi Kristianto mengaku senang bisa turut berkontribusi dalam menghasilkan kualitas gabah yang lebih sehat melalui penerapan teknologi IoT Telkomsel dalam budidaya pertanian yang dilakukan tiga bulan terakhir.

"Melalui mekanisme digital contract farming, kami juga membantu petani untuk memperoleh nilai ekonomi yang lebih baik dari penjualan hasil panen tersebut. Upaya ini akan meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus memperkuat ketahanan dan kedaulatan pangan nasional," ungkapnya, melalui konferensi pers virtual dikutip VIVA Tekno, Senin, 3 Juli 2023.

Sementara itu, Ketua Gapoktan Tani Makmur, Bambang Setiyadi, mengaku keberhasilan panen hasil pertanian ditentukan oleh banyak faktor yang tidak bisa dikontrol petani, terutama harga jual yang tidak bisa diprediksi.

"Digital contract farming membuat petani bisa mendapatkan jaminan harga jual yang lebih tinggi rata-rata sekitar dua puluh persen daripada harga pasar. Kepastian inilah yang petani butuhkan agar tetap bisa menjalankan budidaya pertanian di setiap musim tanam dengan lebih tenang," papar dia.

Kemenag beri bimtek bantuan digital

Kemenag Beri Bimtek Bantuan Digital ke 120 Lembaga Pendidikan Diniyah Formal

Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren menggelar bimtek dan review dokumen bantuan pada Pendidikan Diniyyah Formal, Muadalah, dan Ma’had Aly.

img_title
VIVA.co.id
8 November 2024