3 Nasehat untuk Startup Pemula, Ketemu Masalah Jangan Menyerah

Ilustrasi perusahaan rintisan atau startup.
Sumber :
  • Freepik

VIVA Tekno – Pertumbuhan perusahaan rintisan atau startup di Indonesia masuk ke dalam kategori sepuluh besar terbanyak di dunia, mengutip laporan Startupranking.com di 2023, di mana Indonesia memiliki 2.516 startup yang bertumbuh.

Diet Murah tapi Efektif? Ini Dia Makanan Penurun Berat Badan yang Bisa Anda Coba!

Meski begitu, tidak dipungkiri para pendiri perusahaan rintisan yang masih di tahap awal atau early stage startups, kerap menemukan beberapa permasalahan dalam meningkatkan bisnisnya di tengah kondisi ekonomi yang tidak pasti.

Berkaca dari hal itu, sebagai sarana berbagi para alumni dari Google for Startups (GFS) Accelerator 2023 berbagi kiat untuk founder early-stage startups dalam menguatkan bisnisnya, seperti diungkap dalam keterangan resmi Google Indonesia, Minggu, 16 April 2023.

Mengupas Dominasi Teknologi Google dan Pengaruhnya terhadap Konsumen

Fokus kepada dampak dan bangun kultur kerja tim solid

Sebagian besar tantangan yang dihadapi startup bisa jadi bukan menyangkut proses maupun teknologi yang dimiliki, namun terkait sumber daya manusia (SDM). Perusahaan rintisan harus berusaha fokus menciptakan budaya saling percaya dan keinginan untuk belajar.

Komdigi Surati Google, Meta, hingga TikTok untuk Blokir 'Keyword' Judi Online

Oleh karena itu, penting untuk membangun tim yang solid dan menyenangkan agar dapat memprioritaskan implementasi ide secara cepat dan berkelanjutan.

Salah satunya seperti langkah yang diambil Startup PasarMIKRO dengan menjadikan keragaman sebagai dasar membangun kultur kerja tim.

“PasarMIKRO memiliki tim yang berasal dari berbagai kewarganegaraan, ini membuat divisi people terus mendorong company values yang menggabungkan cara bekerja yang cocok dilihat dari perusahaan lokal maupun global,” jelas Nabilla Kalvina Izumi, Product Manager PasarMIKRO.

Fokus terhadap pemecahan masalah

Penting bagi startup untuk fokus terhadap objektif dan permasalahan pengguna yang bisa diselesaikan dengan produk yang dibangun.

Di sisi lain, para startup juga harus fleksibel dan terus melakukan eksperimen dari sisi produk, pemasaran, komunikasi, dan bisnis untuk mendapatkan feedback dari pengguna.

Co-founder Startup Mindtera Bayu Bhaksoro mengatakan bahwa ketika founder bertemu masalah, sebaiknya tidak melihat hal tersebut sebagai suatu yang berat atau rumit.

"Lakukan interview juga penelitian mengenai pain points agar bisa mendapatkan pendekatan produk yang tepat. Fokus dan tegas terhadap problem-solving namun juga berani untuk mengambil inisiatif dan bereksperimen," ujarnya.

Pentingnya product-market fit

CEO Noice Rado Ardian mengatakan kiat ini adalah kiat paling utama karena dengan demikian perusahaan rintisan bisa memiliki fundamental yang kuat. "Tips untuk para founder, terutama early-stage startups, fokus pada product-market fit," tegas dia.

Fundamental yang kuat dengan dukungan product-market fit dinilai Rado mampu mempercepat pertumbuhan bisnis yang signifikan.

Oleh karena itu, setiap founder perlu memperluas jaringan dan relasi dengan mengambil kesempatan mengikuti program pelatihan yang dapat mempertemukan mereka dengan para mentor andal.

Menurut Rado, program pelatihan seperti GFS Accelerator dapat memberikan kesempatan bagi para founder mendapat contoh praktik terbaik untuk meningkatkan kualitas produk.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya