Startup Fintech Ini Dorong Penggunaan Pembayaran Daring

Ilustrasi pembayaran QRIS
Sumber :
  • qris.id

VIVA Tekno – Perusahaan financial technology atau fintech penyedia layanan payment gateway, yakni Prismalink menyatakan akan fokus untuk meningkatkan kontribusi pembayaran daring di 2023.

Cuan Mengalir Deras berkat Digitalisasi

CEO PrismaLink, Laksono berharap melalui langkah tersebut pihaknya dapat membantu mengurangi ketergantungan masyarakat pada uang kartal.

“Kami akan masuk ke segmen pasar yang tepat dan memberikan solusi komprehensi pada segmen tersebut,” ujarnya melalui keterangan resmi, dikutip Rabu 1 Februari 2023.

Wamendagri Bima Arya: Validitas Data Dukcapil Kunci Sukses Indonesia Emas 2045

Laksono mengatakan, perusahaan telah membukukan catatan positif sepanjang 2022. Dalam tahun tersebut, terjadi kenaikan jumlah transaksi pembayaran digital melalui PrismaLink. Selain itu, jumlah mitra mereka pun telah bertambah lebih dari 25 persen dari tahun sebelumnya.

Menurut dia, semakin banyaknya mitra yang mempercayakan transaksi digital lewat PrismaLink disebabkan minat dan preferensi masyarakat dalam penggunaan metode pembayaran daring saat ini sedang tinggi.

Tingkatkan Kompetensi Karier dan Wirausaha, Pelatihan Inovatif Beri Kebutuhan Generasi Siap Kerja

Adapun empat metode pembayaran terbanyak digunakan oleh mitra antara lain virtual account, QRIS, bill payment, dan debit instan (Debitin).

Tak hanya jumlah mitra, pada 2022 perusahaan juga menghadirkan layanan baru seperti QRIS, pembaruan dashboard transaksi, pengembangan BI SNAP, layanan disbursement, serta paylater.

“Kami memiliki belasan layanan yang dapat menjadi opsi bagi para mitra. Dan pertumbuhan transaksi salah satu layanan, yaitu Debitin meningkat sangat signifikan pada tahun lalu,” tuturnya.

Saat ini PrismaLink telah terhubung dengan 21 mitra perbankan dan lebih dari 1.000 instansi lainnya. Mereka menyatakan akan terus mengembangkan dan melengkapi layanan atau produk yang dimiliki.

“Dengan semakin berkembangnya layanan atau produk, kami pun akan melakukan pengembangan pada proses internal. Dan kami cukup optimis pertumbuhan transaksi digital tahun ini akan lebih baik dari tahun lalu,” ungkapnya. (ant)

Wamenkomdigi, Nezar Patria.

Indonesia Mau Jadi Raja AI Dunia, Ada tapinya

Pembangunan infrastruktur digital dan pengembangan talenta digital sebagai fondasi menuju AI Powerhouse global.

img_title
VIVA.co.id
24 November 2024