Meredam Jejak Karbon
- New perspective marketing
VIVA Tekno – Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melaporkan jika Indonesia menghasilkan emisi gas rumah kaca sekitar 1,86 miliar ton karbondioksida (CO2) ekuivalen pada 2019. Sektor industri menjadi salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca secara nasional.
Telkomsel bekerja sama dengan perusahaan rintisan atau startup Jejakin untuk Carbon Offset, program penyerapan jejak karbon (carbon footprint) yang dihasilkan manusia sebagai akibat dari aktivitas sehari-hari.
Aktivitas yang menghasilkan jejak karbon antara lain adalah pemakaian benda elektronik, penggunaan bahan bakar fosil, pengolahan limbah dan pekerjaan industri.
Jejak karbon yang dihasilkan berupa emisi gas yang bisa menyebabkan efek rumah kaca. Jejak karbon yang berlebihan bisa menimbulkan kerusakan iklim di masa depan.
Carbon Offset bisa diakses pengguna melalui aplikasi MyTelkomsel. Pengguna bisa menukar Telkomsel Poin, setiap 50 poin setara dengan 0,1 pohon atau 2,93 kilogram karbondioksida (CO2).
"Ini menunjukkan perlunya upaya bersama dari seluruh elemen, termasuk pelaku industri guna memastikan adanya kolaborasi dalam mengimbangi bahkan mengurangi dampak negatif dari emisi gas rumah kaca yang ditimbulkan," ungkap Vice President Corporate Communications Telkomsel Saki Hamsat Bramono di Jakarta, Jumat, 16 Desember 2022.
Anak usaha Telkom Indonesia ini bersama Jejakin akan mengadakan penanaman pohon pada setiap kuartal. Pengguna bisa mengisi data dan alamat email untuk mendapatkan laporan berkala soal kontribusi mereka dalam menyeimbangkan jejak karbon.
Operator telekomunikasi pelat merah itu setidaknya mengadakan dua inisiatif untuk lingkungan hidup menjelang akhir tahun.
Sebelumnya, Telkomsel mengadakan program Waste Management untuk mendaur ulang kemasan kartu perdana dan cangkang kartu SIM (SIM card) berbahan plastik untuk menjadi produk yang bisa digunakan kembali, misalnya penyangga ponsel (smartphone holder).