Pembuat Konten Pemula Susah Dikenal karena Algoritma, Ini Solusinya
- ANTARA FOTO/Umarul Faruq
VIVA Tekno – Meski pandemi sudah berangsur surut, namun kehadiran platform baru justru semakin gencar. Salah satunya yakni TipTip, platform sosial buatan anak bangsa yang baru berusia empat bulan.
Melalui kampanye terbarunya Lakuin di TipTip, startup tersebut mengajak lebih banyak pembuat konten dan masyarakat di Tanah Air bergabung menggunakan layanannya untuk membuat hingga mencari konten-konten berkualitas.
"Semakin sulit bagi pembuat konten pemula untuk bisa dianggap atau bisa dilihat oleh warganet. Meski isi kontennya bagus dan berkualitas, namun seringkali sistem atau algoritma membuat mereka justru sulit dikenal. Kami ingin membantu kreator konten baru yang punya kualitas, untuk bertumbuh terutama dari segi monetisasi konten," kata Presiden Komisaris TipTip, Triawan Munaf melalui keterangan resmi, dikutip Minggu 13 November 2022.
TipTip memang tergolong baru, namun mereka berharap bisa bertumbuh dengan lebih pesat dan bisa besar serta memberikan manfaat bagi seluruh anak bangsa.
VIVA Tekno: Ilustrasi menikmati konten di ponsel.
- Dok: TipTip
Pendiri sekaligus CEO TipTip, Albert Lucius mengungkapkan hingga Oktober kemarin mereka telah menggaet sebanyak lebih dari 17 ribu pengguna di Tanah Air, dan lebih dari 1.000 di antaranya merupakan pembuat konten.
Dengan sistem algoritma kurasinya, TipTip akan menyaring konten-konten bermanfaat tidak hanya video saja tapi bahkan merambah ke konten digital lainnya seperti foto hingga dokumen untuk nantinya bisa dibagikan ke para pengguna lainnya.
Tidak hanya menyediakan konten gratis, para pembuat konten juga bisa menghadirkan konten berbayar yang nantinya bisa dimanfaatkan oleh pengguna lainnya. Tersedia juga fitur Live Session, di mana penggemar atau penonton bisa memberikan tip sebagai bentuk apresiasi.
Ada juga fitur unik bernama fitur Promotor, yang memberikan akses ke semua pengguna bisa mempromosikan digital konten kreator manapun dan mendapatkan penghasilan dari sistem itu apabila konten yang dipromosikan berhasil terjual atau bahkan menggaet pengguna lainnya.
“Tidak hanya membebaskan kreator dari tuntutan algoritma dan kompleksitas platform, kami berharap kreator Indonesia bisa bebas membuat konten yang bagus," ungkap Albert.
Baca berita terkini lainnya di Google News.
