Harus Bisa Membedakan antara Kebutuhan dan Keinginan
- Pixabay
VIVA Tekno – Adanya ketidakpastian ekonomi yang mengancam dunia pada tahun depan perlu diantisipasi secara bijak, cermat, dan kolaboratif.
Hal ini dapat dilakukan dengan membangun sumber daya manusia (SDM) dan generasi muda yang kreatif, termasuk mengelola keuangan secara mandiri.
Menurut Perencana Keuangan Widya Prima, fondasi utama dalam mengelola akumulasi aset dan investasi adalah keamanan keuangan dalam piramida finansial, atau dalam hal ini catatan pemasukan dan pengeluaran.
"Kita harus mengelola aset dengan baik. Caranya dengan mengontrol pengeluaran. Jadi, harus bisa dibedakan antara kebutuhan dan keinginan," ungkapnya, Kamis, 20 Oktober 2022.
Widya melanjutkan, selain memahami perbedaan antara kebutuhan dan keinginan, juga harus mengetahui dan menghitung seluruh pendapatan dan pengeluaran, serta memahami dan menyiapkan dana darurat.
"Rasio utang pun harus dijaga supaya tidak besar pasak daripada tiang. Dengan begitu, paling tidak, bisa membantu membuat strategi pengelolaan keuangan yang tepat. Baik ketika pendapatan tetap maupun tidak menentu," papar dia.
Sementara itu, Ketua Umum Srikandi Demokrat Annisa Yudhoyono mengingatkan bahwa masyarakat memerlukan strategi untuk dapat bertahan hidup di tengah ketidakpastian ekonomi global serta lonjakan harga kebutuhan pokok.
"Melalui pelatihan financial planner (perencana keuangan) maka diharapkan masyarakat, khususnya emak-emak, mampu mengatur keuangan rumah tangganya lebih baik. Dan, harus diingat juga kalau ada dana lebih digunakan saja untuk investasi aset," jelasnya.
Pelatihan 'Budgeting & Financial Planning' dengan tema 'Cerdas Mengelola Keuangan Pribadi dan Keluarga' ini diikuti oleh 1.130 Srikandi Demokrat secara hybrid, atau online dan offline.