Skema 'Securities Crowdfunding' Dorong Pemerataan Akses Internet di Desa

Layanan internet.
Sumber :
  • Unsplash

VIVA Tekno – Penetrasi fixed broadband di Indonesia masih sangat rendah. Merujuk data Bank Dunia 2021 sebagian besar masyarakat negeri ini mengakses internet menggunakan perangkat seluler.

Jenderal Polisi Jadi Penjaga Internet Indonesia, Siap Bersih-bersih Sampah Digital

Sementara hanya 4 persen dari total populasi atau 16 persen rumah tangga yang berlangganan fixed broadband. Bahkan, berdasarkan data pemerintah, dari 83.218 desa dan kelurahan, masih ada 12.548 desa dan kelurahan yang belum memiliki akses internet cepat.

Untuk itu, Yayasan Internet Indonesia menggandeng PT Fintek Andalan Solusi Teknologi (Fulusme) dan PT Media Lintas Data (MLD) berkolaborasi menghadirkan 'pilot project' untuk program Fiberisasi 1.000 Desa dengan skema 'securities crowdfunding' untuk mendorong pemerataan akses internet di desa-desa.

Tingkatkan Kemampuan, Kemendagri Beri Pelatihan ke 80 Ribu Aparatur Desa

"Kami berinisiatif melakukan terobosan guna membantu desa-desa yang belum terkoneksi internet melalui pilot project program Fiberisasi 1.000 Desa dengan skema 'securities crowdfunding'," ungkap Chairman Yayasan Internet Indonesia, Jamalul Izza, Senin, 17 Oktober 2022.

Usai Gencatan Senjata, Tentara Israel Malah Larang Warga Sipil Masuki Desa-desa di Lebanon

Chairman Yayasan Internet Indonesia Jamalul Izza.

Photo :
  • Yayasan Internet Indonesia

Posisi Yayasan Internet Indonesia di program ini sebagai pihak inisiator dan akselerator program bagi perusahaan-perusahaan internet service provider (ISP) yang membutuhkan dana dari investor untuk mengerjakan pekerjaan fiberisasi di desa-desa.

Dana investor itu berasal dari hasil patungan yang dikumpulkan melalui platform Fulusme. "Kami juga terbuka untuk dapat membantu perusahaan ISP lain untuk bekerja sama dengan Yayasan Internet Indonesia demi konektivitas di desa-desa," kata Izza.

Fulusme merupakan platform urun dana yang sudah terdaftar dan mengantongi izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai Penyelenggara Penawaran Efek Melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi Informasi sejak 4 Juli 2022.

Jaringan wifi atau internet kuat.

Photo :
  • PC Man

"Dengan adanya Yayasan Internet Indonesia, kami sebagai startup crowdfunding merasa yakin untuk membuka program pendanaan bagi perusahaan ISP yang membutuhkan modal guna meningkatkan penetrasi internet di desa-desa," jelas CEO Fulusme, Chris Agustono, dalam kesempatan yang sama.

Sementara itu, Direktur MLD Koko Aquarista, mengatakan sebagai perusahaan ISP berskala UMKM, merasa terbantu adanya terobosan skema pendanaan crowdfunding yang diinisiasi Yayasan Internet Indonesia dengan menggandeng Fulusme.

Menurutnya, permasalahan perusahaan ISP berskala UMKM kerap terbentur persoalan pembiayaan. "Dibutuhkan biaya yang tak sedikit untuk menggelar infrastruktur Fiber to The Home (FTTH). Melalui kolaborasi ini, MLD berencana akan menggelar fiberisasi di beberapa puluh desa secara bertahap baik di Pulau Jawa maupun Sumatera," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya