Pemerintah Diminta Perhatikan Milenial Kelas Menengah
- vstory
VIVA Tekno – Masyarakat mengenal konsep perkembangan teknologi dan digital hanya sebatas munculnya internet dan media sosial untuk sebuah hiburan saja. Itu dahulu. Kini, digitalisasi telah merambah dalam seluruh aspek kehidupan.
Hadirnya platform digital memudahkan masyarakat untuk transaksi jual beli barang. Adanya perkembangan dan inovasi teknologi yang pesat juga dirasakan manfaatnya oleh konsumen properti di mana dapat membantu mereka untuk memiliki hunian.
Rumah.com, anak perusahaan rintisan teknologi properti (startup proptech) asal Singapura, PropertyGuru, ini mengungkap bagaimana sentimen konsumen Indonesia terhadap pasar properti nasional semakin positif.
Namun, data Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) Q3 2022, menunjukkan bahwa harga properti di kawasan Jabodetabek untuk tipe 36/72 berada pada kisaran Rp600 jutaan sehingga di atas kemampuan sebagian besar milienial kelas menengah.
Situasi ini membutuhkan kebijakan atau stimulus pemerintah agar lebih banyak milenial kelas menengah bisa punya rumah. Data RIPMI memiliki akurasi yang cukup tinggi untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti di Indonesia, karena merupakan hasil analisis dari 700 ribu listing properti dari seluruh Indonesia.
Dengan lebih dari 17 juta halaman yang dikunjungi setiap bulan dan diakses oleh lebih dari 5,5 juta pencari properti setiap bulannya. Country Manager Rumah.com Marine Novita mengaku mendukung segala upaya untuk menjawab kebutuhan milenial kelas menengah.
Hal ini mengingat mereka memiliki horizon usia produktif yang masih panjang sehingga salah satu langkah yang bisa diambil adalah dengan memilih durasi tenor cicilan yang lebih lama.
"Tapi, beban bunga kredit masih menjadi masalah di mana saat ini rata-rata di kisaran 7,8 persen. Tentu akan terasa besar dengan jangka waktu pinjaman lebih lama," kata dia, Sabtu, 1 Oktober 2022.
Menurutnya, berdasarkan data pencarian properti di Rumah.com terlihat bahwa minat konsumen terhadap properti di harga menengah terus meningkat. Situasi ini perlu ditindaklanjuti dengan kebijakan pemerintah sehingga memungkinkan lebih banyak milenial kelas menengah untuk bisa memiliki rumah.
"Kami mendorong perlunya pemerintah memperhatikan milenial kelas menengah yang kebutuhan perumahannya juga perlu untuk dipenuhi sekaligus dengan tetap memperhatikan aspek fasilitas, akses, dan bangunan yang lebih sesuai," jelas Marine.
Pentingnya perluasan subsidi perumahan bagi milenial kelas menengah mengingat harga rumah saat ini di atas kemampuan mereka. Sebagai contoh, penghasilan milenial kelas menengah di Jabodetabek berada pada rentang Rp7-15 juta.
Berdasarkan kalkulator keterjangkauan Rumah.com, idealnya mereka mencicil rumah dengan harga Rp500 jutaan. "Jadi, perlu kehadiran pemerintah, baik melalui kebijakan maupun stimulus, untuk membantu milenial kelas menengah memiliki rumah sebagaimana subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)," tuturnya.