4 Tips Menang Perang Bisnis di Media Sosial

Media sosial.
Sumber :
  • VideoHive

VIVA Tekno – Sribu, perusahaan rintisan atau startup yang bergerak di bidang penyediaan jasa solusi konten dan pemasaran digital berbasis crowdsourcing, mengajak pemilik usaha untuk mengkaji kembali strategi pemasaran lewat media sosial yang digunakan untuk meraih hasil yang maksimal bagi kesuksesan bisnis.

Mahfud MD Bantah Isu Bakal Dilantik Menjadi Jaksa Agung

Menurut Pendiri dan Kepala Eksekutif Sribu Ryan Gondokusumo, banyak pemilik usaha yang berpikir bahwa hal yang paling penting dalam pemasaran di media sosial (social media marketing) adalah untuk membuat konten yang menjadi viral, sehingga bisnis atau produk mereka menjadi banyak dikenal masyarakat.

Namun kenyataannya, satu sisi, ada banyak bisnis yang sangat sukses dalam membuat konten yang viral tetapi kesulitan untuk mempertahankan bisnis dan berkompetisi di pasar.

Viral! TikToker Ini Pesen 5 Porsi Bakso, Ngaku Gak Enak dan Minta Gratisan

Di sisi lain, banyak juga perusahaan yang sangat sukses dalam menjalankan social media marketing tanpa menjadi viral atau memiliki jumlah pengikut yang banyak.

"Ini karena untuk mencapai tujuan bisnis, diperlukan suatu strategi yang matang dan lebih dari sekadar konten yang viral," kata Ryan di Jakarta, Selasa, 23 Agustus 2022.

Jalin Hubungan Asmara, Matthew Gilbert Ungkap Begini Sifat Asli Nikita Mirzani

Berikut empat tips bagaimana cara menyusun strategi social media marketing untuk meningkatkan penjualan dan mencapai tujuan bisnis:

Pendiri dan Kepala Eksekutif Sribu Ryan Gondokusumo.

Photo :
  • Dok. Sribu

Pahami komponen utama

Langkah awal dalam menyusun strategi social media marketing adalah dengan memantau atau ‘mendengarkan’ percakapan yang terjadi di media sosial mengenai merek atau produk dan jasa yang ditawarkan.

Berbekal informasi yang didapatkan ketika melakukan pemantauan, maka pelaku usaha dapat mendorong audiens untuk menuju langkah selanjutnya, yaitu interaksi. Komponen selanjutnya adalah interaksi atau melakukan engagement dengan audiens.

Untuk dapat menjalin interaksi yang berkualitas dengan audiens, maka pemilik usaha perlu mencari tahu hal-hal yang menarik minat dan ingin dikonsumsi oleh audiens.

"Konten perlu dikemas dengan baik dengan menggunakan cerita, audio dan visual yang menarik agar menyenangkan untuk dikonsumsi dan dapat menyampaikan pesan dengan baik," papar Ryan.

Selanjutnya, komponen terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah konversi. Upaya social media marketing idealnya adalah untuk mendukung tujuan bisnis perusahaan, yaitu menjual produk atau jasa.

Untuk itu, pemilik usaha perlu memperhatikan agar konten yang dibuat tidak hanya menarik, namun juga dapat menggugah aksi lebih lanjut, baik berupa kunjungan ke situs web atau marketplace, dan yang terutama adalah untuk mendorong calon pembeli untuk bertransaksi.

Pilih kanal media sosial yang tepat

Setelah memahami ketiga komponen social media marketing di atas, maka langkah berikutnya yang perlu dilakukan adalah memilih kanal media sosial yang sesuai dengan profil audiens.

Pemilik usaha tidak perlu membuat akun dan melakukan upaya pemasaran di setiap kanal media sosial yang tersedia, namun dapat memilih secara strategis.

Untuk memilih kanal media sosial yang hendak dipilih, pemilik usaha dapat menanyakan hal-hal berikut:

- Apakah target persona yang hendak dituju berpartisipasi dalam kanal ini?

- Bagaimana Anda akan menggunakan kanal ini? Apakah untuk tujuan ‘mendengarkan’, interaksi, atau konversi?

- Jenis konten apa yang dikonsumsi oleh pengguna kanal tersebut dan bagaimana mereka mengkonsumsinya?

Buat konten berkualitas tinggi

Setelah memilih kanal yang akan digunakan, maka langkah berikutnya adalah untuk membuat konten yang berkualitas tinggi.

Ketika membuat konten, sangat penting bagi pemilik usaha mencoba mengerti sudut pandang audiens sehingga konten yang dibuat relevan dan dapat mendorong terjadinya interaksi dan aksi lebih lanjut.

Petakan SDM berkualitas

Untuk dapat menyusun dan mengimplementasikan strategi social media marketing dengan efektif, diperlukan SDM dengan keahlian yang sangat spesifik.

Umumnya, ada dua cara yang dapat dilakukan oleh pemilik usaha untuk memenuhi kebutuhan SDM ini, yaitu dengan memberdayakan karyawan tetap atau mempekerjakan freelancer.

Saat ini, semakin banyak pemilik usaha yang menggunakan jasa freelancer karena memungkinkan mereka untuk merekrut tenaga kerja dengan keterampilan dan jam terbang yang tinggi dengan skema kerja yang lebih fleksibel sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka.

"Dengan memberdayakan freelancer Sribu yang memiliki keahlian tinggi dan pengalaman di bidang social media marketing, pelaku usaha dapat lebih berfokus dalam mengembangkan produk dan kualitas layanan yang menjadi bisnis inti mereka," tegas Ryan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya