NFT Tidak Sekadar Aset untuk Investasi

Ilustrasi Non-fungible token (NFT).
Sumber :
  • Bitcoin

VIVA Tekno – Beberapa tahun lalu, non fungible token atau NFT belum banyak dikenal di Indonesia. Namun belakangan ini, istilah itu menyita atensi publik di Indonesia setelah viralnya sosok Ghozali Everyday yang mendulang miliaran rupiah hanya dalam hitungan hari.

Menkomdigi Meutya Hafid: AI Buka Peluang Bagi UMKM Agar Lebih Kompetitif

Dalam bahasa sederhana, NFT adalah aset digital yang mewakili kepemilikan atas sesuatu item yang unik. Sebagian besar pasar NFT saat ini berpusat di sekitar barang koleksi, seperti karya seni digital (ilustrasi, foto, musik, video), item dalam game, kartu olahraga, tiket acara, nama domain, dan barang langka lainnya.

Dengan memanfaatkan teknologi blockchain, setiap karya digital yang dijadikan NFT diberi kode pengenal yang unik, sehingga tidak dapat direplikasi maupun diduplikasi.

Lindungi Keluarga, Indri Angga Prabowo: Ibu Cerdas Digital Jadi Kunci

Menurut laporan L’Atelier BNP Paribas, NFT memberikan peluang meraup untung hingga 2.000 persen, seperti yang terjadi di beberapa jenis NFT selama tahun 2020. Namun, angka ini bukan angka yang mudah diraih dengan kalkulasi yang matang.

NFT tidak hanya sekadar aset untuk investasi saja, namun juga bisa dimanfaatkan untuk bisa digunakan sebagai aset dalam berdonasi. Seperti yang dilakukan oleh marketplace aset kripto, Indodax, yang melakukan donasi dalam kampanye bertajuk Indodax Peduli, Bantu Majukan Pendidikan di Indonesia.

Pentingnya Keseimbangan Keterampilan Teknis dan Soft Skills untuk Berkarir di Industri Blockchain

Dalam menjalankan kampanye itu, Indodax berkolaborasi dengan Ayobantu. Sebagai platform donasi online, Ayobantu dipercaya untuk melakukan pelelangan aset NFT berupa karya lukis yang dibuat oleh tokoh aktivis, politisi, sekaligus Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid.

Acara Indodax.

Photo :
  • Dok: Indodax

Lelang NFT yang telah digelar selama tiga pekan itu, telah mengumpulkan total donasi senilai Rp150.000.000. Nantinya, hasil donasi akan disumbangkan ke Qoryatussalam, pesantren programmer khusus santriwati.

Pesantren di bawah naungan Wahid Foundation tersebut tidak hanya mempelajari ilmu agama (kepesantrenan), tetapi juga menghadirkan pelatihan dan pembelajaran di bidang IT.

“Donasi dengan memanfaatkan teknologi blockchain masih belum terlalu banyak, karena itu edukasi merupakan hal yang penting dan acara penyerahan donasi ini adalah salah satu agenda yang saya lakukan agar masyarakat bisa melek terhadap use case blockchain,” ujar CEO Indodax, Oscar Darmawan melalui keterangan resmi, dikutip Minggu 7 Agustus 2022.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya