Pantang bikin Pelanggan Kecewa

Gudang Blibli di Medan Satria, Bekasi, Jawa Barat.
Sumber :
  • VIVA/Lazuardhi Utama

VIVA Tekno – Perkembangan electronic commerce atau e-commerce di Indonesia terbilang begitu pesat pada tahun ini. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya minat masyarakat dalam berbelanja online.

Watsons Indonesia Catat Punya 2 Juta Member pada Akhir 2024

Jadi, e-commerce merupakan transaksi jual beli produk, baik jasa maupun barang, yang dilakukan melalui platform di internet.

Tidak mengherankan, sebab, e-commerce diprediksikan akan menjadi tren sejak tahun lalu, ketika masa pandemi COVID-19 dan terus berlanjut hingga proses menuju endemi seperti sekarang.

81,4 Juta Pelanggan PLN Bakal Dapat Diskon Tagihan Listrik 50 Persen Januari-Februari 2025, Simak Ketentuannya

Ada banyak pemain e-commerce di Tanah Air. Sebut saja Blibli, Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak. Di Indonesia, pengguna layanan e-commerce masif beralih ke smartphone atau ponsel pintar.

Berdasarkan laporan Google, Temasek dan Bain & Company bertajuk e-Conomy SEA 2021, hampir 15 juta orang Indonesia di daerah non-perkotaan menggunakan layanan berbasis internet untuk pertama kalinya pada semester pertama tahun lalu.

Pelanggan by U Diajak Berbagi untuk Saling Menginspirasi

Jangkauan internet yang lebih luas serta akses ke smartphone yang lebih mudah dan terjangkau, menjadi kunci utama pertumbuhan penetrasi mobile internet di Tanah Air.

Pengguna internet aktif di Indonesia kini mencapai 202,6 juta dengan pengguna aktif media sosial sebesar 170 juta pengguna, di mana angka ini tumbuh sebesar 15,5 persen dari 2020, demikian menurut survei Hootsuit 2021.

Sementara survei We Are Social mengungkapkan bahwa 96 persen responden Indonesia memiliki ponsel pintar. Sedangkan yang mempunyai komputer desktop atau laptop sebanyak 67 persen.

Mengacu dari data-data ini, tidak heran jika e-commerce milik Grup Djarum, Blibli, terus menggenjot operasional dalam memenuhi pesanan demi menjamin kepuasan pelanggan dalam pengalaman berbelanja.

Bahkan, Co-Founder dan COO Blibli Lisa Widodo memastikan bahwa mereka akan terus memberikan kualitas produk, layanan, yang berkelanjutan disertai inovasi tanpa kompromi yang berpusat pada kepuasan pelanggan.

"Kami menghadirkan sistem operasional yang prima dan terpadu, termasuk bidang logistik, agar pelanggan bisa menikmati pengalaman ritel terbaik tiap memenuhi kebutuhannya sehari-hari," kata dia, kala berbincang dengan VIVA Tekno dan sejumlah wartawan di Blibli Warehouse Medan Satria, Bekasi, Jawa Barat, pekan kemarin.

Packing paket di Gudang Blibli di Medan Satria, Bekasi, Jawa Barat.

Photo :
  • VIVA/Lazuardhi Utama

Lebih lanjut Lisa mengungkapkan, ada beberapa strategi yang dilakukan untuk memperkuat komitmen excellence operations and sustainability.

Ia menjamin setiap pesanan dikirim dengan aman dan cepat untuk menjaga barang tetap dalam kualitas terbaik sampai di tangan pelanggan.

Dalam menyediakan layanan logistiknya, Blibli juga menghadirkan sejumlah inovasi berupa layanan bernilai tambah seperti gratis ongkir, solusi pengiriman 2 Jam Sampai, trade-in dan scheduled delivery, hingga kebijakan retur dengan rentang waktu sampai 15 hari.

Perusahaan di bawah Grup Djarum ini juga menggandeng 20 mitra logistik untuk memberi pilihan metode pengiriman yang lebih luas bagi pelanggan.

"Kami juga berkomitmen terhadap bisnis yang berkelanjutan atau sustainable business, dalam rangka mendukung upaya pemerintah," tutur perempuan cantik yang pernah bekerja di Citibank itu.

Seperti diketahui, pemerintah menargetkan mengurangi gas rumah kaca seperti karbondioksida (CO2) hingga 29 persen pada 2030 sesuai Paris COP 21.

Hal itu dilakukan salah satunya lewat Program LCEV (Low Carbon Electric Vehicle), untuk mencapai bauran energi baru dan terbarukan sebesar 23 persen pada 2025 dan 31 persen di 2030, serta mendorong industri otomotif memproduksi kendaraan bermotor sesuai tren global.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya