Pakai AI Deteksi Wajah Lewat Selfie
- Analytics Insight
VIVA – Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) telah mentransformasi berbagai sektor, tidak terkecuali sektor kecantikan.
Menurut studi yang dilakukan InsightAce Analytic, nilai pasar AI di kategori kecantikan dan Kosmetik mencapai Rp39 ribu triliun (US$27,7 miliar) pada 2021.
Angka ini diprediksi akan melonjak lima kali lipat pada 2030, dengan rata-rata pertumbuhan 19,7 persen per tahunnya.
Diperkirakan, perkembangan pesat pasar teknologi kecantikan di Indonesia akan berfokus pada penggunaan AI untuk memberikan rekomendasi yang lebih personal, sesuai kebutuhan dan selera masing-masing konsumen.
Hal inilah yang ditawarkan oleh Allure, perusahaan rintisan bidang teknologi kecantikan (startup beauty tech) berbasis AI, yang mampu menganalisis karakter dan kebutuhan kulit konsumen hanya melalui selfie atau swafoto, dan kemudian merekomendasikan serangkaian produk skincare yang paling tepat.
"Selama ini, kami melihat masih banyak konsumen yang bingung ketika memilih skincare yang cocok untuk jenis kulit mereka, terutama kaum pria," kata Al Varrel Putra Kusuma, Co-Founder dan CEO Allure, dalam konferensi pers virtual, Kamis, 30 Juni 2022.
Ia juga menyampaikan, mayoritas konsumen kerap membeli produk hanya berdasarkan saran teman atau influencer, padahal karakter dan kebutuhan kulit setiap orang berbeda.
Oleh karena itu, Allure hadir memberikan solusi berbasis AI untuk membantu setiap orang memahami kebutuhan kulitnya dan mendapatkan produk kecantikan atau perawatan diri yang sesuai.
Cara kerja AI milik Allure dalam mengidentifikasi kebutuhan pengguna cukup cerdas dan mudah. Pada aplikasi, pengguna tinggal melakukan selfie dan mengisi survei yang telah disediakan, lalu secara otomatis sistem Allure akan merekomendasikan produk-produk skincare yang paling cocok dengan profil kulit pengguna.
Allure menawarkan solusi canggihnya untuk penggunaan B2B, di mana partner-partner seperti brand kecantikan, ritel, dan e-commerce bisa mengintegrasikan teknologi AI tersebut untuk menciptakan pengalaman belanja yang lebih menarik serta personal bagi pengunjung aplikasi mereka.
Sejauh ini, startup binaan Program Startup Studio Indonesia dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (SSI Kominfo) itu telah menganalisa lebih dari 3.500 produk dan 70 ribu selfie di aplikasi, dengan rata-rata input swafoto sebanyak 10 ribu setiap bulannya.
Perkembangan pengguna aplikasi Allure AI mengalami tren positif, yaitu bertumbuh 60 persen setiap bulannya. Dengan begitu, calon pembeli bisa mendapatkan rekomendasi produk dan regime skincare yang paling cocok untuk brand partner melalui aplikasi.
Di bawah binaan Startup Studio Indonesia (SSI) Batch 4, Allure AI mendapat program inisiatif Kominfo yang bertujuan untuk membantu startup tahap awal agar bisa berkembang dan mencapai product-market fit (PMF) secara berkelanjutan.