Beda Hub.id dengan Akselerator Lain untuk Pengembangan Startup
- VIVA/Nur Faishal
VIVA – Hub.id terus mengembangkan dan memperluas jangkauan bisnisnya agar dapat diakses dan dimanfaatkan di seluruh Indonesia.
Kali ini, program bikinan Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo yang fokus pada pengembangan startup digital di Tanah Air di Kota Surabaya, Jawa Timur.
Pelaku startup juga bisa memanfaatkan itu tanpa dan bisa merasakan perbedaan Hub.id dengan akselerator lainnya.
Hub.id merupakan program startup Kominfo yang fokus pada pengembangan startup digital Indonesia untuk meningkatkan kapasitas bisnis dengan memanfaatkan jaringan yang dipunyai Kominfo, baik korporasi atau rekan pemerintah.
Program ini di antaranya mendorong terciptanya sinergi, kolaborasi, kerja sama bisnis, dan peluang akses investasi bagi startup digital pada lima sektor, yaitu Agri & Aquaculture, Logistic/Supply Chain, B2B & Enterprise Solution, SME Enabler, dan Financial Services.
Ketua Tim Business Matchmaking Kominfo Luat Sihombing mengatakan Hub.id hadir sebagai pelengkap bagi keberadaan inkubator dan akeselerator startup yang ada di Indonesia. Ia pun mengungkapkan perbedaan program Hub.id dengan program akselerator lainnya.
"Perbedaan Hub.id dengan akselerator lainnya adalah kalau Hub.id itu gratis. Program ini juga fokus pada pertemuan bisnis untuk membantu membukakan pintu kolaborasi antara startup digital dengan pihak-pihak dari pemerintah, baik pusat maupun daerah," kata dia di Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 23 Juni 2022.
Pada kesempatan yang sama, CEO Dagangan Ryan Manafe memuji Hub.id yang diinisiasi Kominfo. Menurutnya, program ini bisa menjadi jembatan bagi para startup untuk mendapatkan pendanaan. Hal itu ia sudah dibuktikan sendiri lewat perusahannya sendiri.
"Jadi bagian dari Hub.id sangat menguntungkan bagi startup karena bisa menjadi bagian dari cerita yang dijual kepada investor saat melakukan fund raising, atau bahkan saat menjalin kerja sama dengan mitra bisnis," jelas dia.
Kemudian, salah satu pendiri startup asal Surabaya yang berdiri sejak 2016, Audrey Maximilian, CEO dari layanan konsultasi bidang kesehatan mental bernama Riliv juga mengawali bisnis dengan mengikuti berbagai program inkubator dan akselerator startup untuk memperkuat bisnisnya.
"Keuntungan yang diperoleh para inovator di Indonesia adalah masih banyak kebutuhan solusi yang inovatif yang dibutuhkan di tengah masyarakat Indonesia," paparnya.
Program HUb.id telah dibuka pendaftarannya sejak 10 Juni dan akan ditutup pada 10 Juli 2022 dengan target kualifikasi adalah startup yang berbadan hukum di Indonesia, memiliki pendiri dan CEO berwarga negara Indonesia, telah beroperasi lebih dari 2 tahun, dan telah memiliki traksi bisnis (post revenue).