Lummo, Startup Indonesia yang Didanai Jeff Bezos, PHK Ratusan Karyawan
- Dok: Lummo
VIVA – Perusahaan rintisan atau startup Indonesia penyedia solusi layanan perangkat lunak penghubung bisnis dengan pelanggan, Lummo atau sebelumnya dikenal sebagai BukuKas, dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 100-120 karyawannya di Jakarta.
Tidak hanya itu. Lummo, yang disuntik oleh Jeff Bezos, juga mem-PHK 50-60 karyawan dari kantor cabangnya di Bengaluru, India pada 7 Juni 2022, menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut. Para karyawan yang terkena imbas sebagian besar berada di tim teknik, desain, dan produk.
Karyawan Lummo di India mulai menerima email internal langsung yang memberi tahu mereka untuk mencari pekerjaan lain. Perusahaan ini memiliki total sekitar 500 karyawan di kantornya di Jakarta dan Bengaluru.
Seorang karyawan mengatakan bahwa surat itu sangat mengejutkan banyak rekannya, "Itu adalah kejutan bagi banyak karyawan. Orang India tidak menerima komunikasi apa pun selain dari email. Indonesia mengadakan pertemuan dan email masuk setelah pertemuan," katanya.
Sumber mengatakan bahwa Lummo juga ditinggalkan beberapa petingginya tanpa menjelaskan lebih detail, menurut situs Money Control, Kamis, 9 Juni 2022.
"Alasan yang diberikan tidak jelas, seperti redundansi peran, restrukturisasi, mengidentifikasi produk apa yang dibangun sebelum berkembang, pemotongan biaya untuk meningkatkan landasan, dan lain sebagainya. Mereka tidak memberi tahu mengapa karyawan tertentu diberhentikan," kata yang lainnya.
Ia juga menginformasikan bahwa perusahaan telah menjamin pesangon dan berjanji bahwa iuran gaji akan dilunasi. PHK mulai terjadi saat startup mengalihkan fokusnya dari LummoShop, sehingga menghasilkan restrukturisasi.
Sumber anonim mengatakan itu bisa menjadi salah satu alasan pemberhentian massal karyawan. Tapi sampai sekarang tidak ada komunikasi resmi dari perusahaan mengenai hal tersebut.
Sekadar informasi, pada Februari lalu kantor pengelolaan aset pribadi Jeff Bezos, Bezos Expedition, mengikuti putaran investasi Seri C terbaru senilai US$80 juta yang dipimpin oleh Tiger Global dan Sequoia Capital India.
Pendanaan ini bertujuan untuk memperkuat ambisi perusahaan untuk mempercepat pertumbuhan bisnis pengusaha dan pemilik merek di Indonesia dan seluruh Asia Tenggara.