Masyarakat yang Siap Hidup di Era Ekonomi Digital akan Difasilitasi
- VIVA/ Novina Bestari Putri
VIVA – Ekonomi digital Indonesia memiliki prospek yang besar di masa mendatang. Transaksi e-commerce tahun ini diprediksi mencapai Rp528 triliun atau tumbuh 5,2 persen dari tahun sebelumnya.
Dengan begitu, diharapkan sumbangsih e-commerce menyumbang sekitar 33,37 persen dari ekonomi digital Indonesia. Selain itu, e-commerce salah satunya menjadi sarana efektif untuk promosi.
Menurut data digital report 68 dari total populasi Indonesia sudah menggunakan media sosial, sehingga promosi di platform tersebut bisa memudahkan.
Untuk itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo menggelar Hub.id sebagai upaya mendukung pertumbuhan industri startup digital.
Program business matchmaking tersebut telah memfasilitasi startup lokal untuk berkembang, berkolaborasi, dan menerima pendanaan.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan Indonesia saat ini sedang berada dalam era akselerasi transformasi digital yang ditandai dengan berbagai upaya percepatan pemerataan pembangunan infrastruktur digital.
"Kami berperan tidak hanya sebagai regulator, tapi juga fasilitator yang menyiapkan masyarakat yang siap untuk hidup di era ekonomi digital. Salah satunya melalui Hub.id," ungkapnya, Jumat, 8 April 2022.
Di sisi perkembangan startup yang telah mengikuti program Hub.id, Dagangan menjadi startup binaan yang ikut menunjukkan perkembangan positif.
Startup Dagangan bergerak di bidang perdagangan elektronik (e-commerce) barang konsumsi dan kebutuhan sehari-hari.
Pada kesempatan yang sama, Pendiri dan Kepala Eksekutif Dagangan Ryan Manafe mengungkapkan teknologi bisa menjadi solusi nyata bagi masyarakat.
Salah satunya seperti yang Dagangan lakukan dengan memberikan akses bahan pokok yang wajar.
Lebih lanjut dia menyebutkan dalam 2 tahun Dagangan telah menjangkau 10 ribu desa, khususnya di Pulau Jawa, dengan 30 ribu pengguna dari mulai perorangan, pemilik toko, dan UMKM.
Dagangan memfasilitasi masyarakat di daerah akan akses terhadap berbagai barang kebutuhan yang kini sudah mencapai 100 ribu transaksi.
"Saat ini, kami menargetkan sejumlah pembangunan gudang mikro di Pulau Jawa yang dilakukan untuk menembus lebih banyak pasar daerah di tingkat pedesaan," jelas Ryan.