Pendapatan dari Bisnis Pulsa dan Data Internet Setara Unicorn

Ilustrasi isi ulang pulsa dari ponsel.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Digitalisasi sudah menjadi keharusan untuk diikuti berbagai sektor, termasuk usaha besar, menengah maupun kecil.

Kawal Implementasi Kebijakan Hapus Utang UMKM, Menteri Maman: Mereka Punya Nyawa Lagi

Untuk sektor usaha besar dan menengah, bisa dikatakan sudah mengikuti tuntutan bisnis dengan memanfaatkan sistem digitalisasi. Namun, tidak demikian untuk usaha sektor usaha kecil seperti pedagang pulsa dan data internet.

Sebagian besar dari mereka dalam bertransaksi belum memanfaatkan teknologi digital melainkan tunai. Padahal, jumlah pedagang pulsa dan data internet jumlahnya sekitar 1 juta tersebar di berbagai kota dan nilai transaksinya cukup signifikan.

Kisah Sukses Agen Mitra UMi BRI di Merauke, Tingkatkan Ekonomi Keluarga Hingga Sekolahkan Anak

Peluang pasar yang besar ini lalu ditangkap oleh Erik Yoachim untuk men-set-up bisnis digital platform khusus untuk UMKM yang diberi nama Mili. Menurutnya, Mili diciptakan untuk memfasilitasi pelaku usaha sektor ritel dan UMKM masuk ke ekosistem digital.

Dengan solusi payment platform, Mili diklaim dapat membantu pedagang pulsa dan data atau pun, siapa pun yang punya bisnis kelas UMKM menikmati layanan transaksi produk dan pembayaran digital, serta layanan online banking dengan lebih mudah, lebih cepat, dan tanpa batas.

Dari Kota Pariaman, 140 Ton Komoditas Pinang Diekspor ke India

“Teknologi akan terus berkembang dan semua akan mengarah ke digitalisasi. Jadi, nantinya Mili bukan hanya untuk pedagang pulsa dan data internet,” ungkap Erik, Jumat, 1 April 2022.

Ia juga menuturkan masih banyak pedagang pulsa dan data internet melakukan transaksi baik dengan distributor maupun dengan konsumen menggunakan cash base alias uang tunai. Bahkan, secara nasional maupun international, transaksi yang menggunakan uang tunai masih tinggi dibandingkan lewat digital.

Artinya, peluang digitalisasi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sangat besar. Dengan aplikasi berbasis digital, Erik berharap seluruh pedagang pulsa dan data internet yang jumlahnya 1 juta akan lebih mudah, cepat, dan aman memanfaatkan teknologi digital.

Saat ini, baru sekitar 60 ribu pedagang yang telah memanfaatkan aplikasi Mili dan masih di sekitaran Jadebotabek. Meski begitu, dari 60 ribu, berhasil membukukan pendapatan yang nilainya setara unicorn atau di kisaran Rp1 triliun.

"Kami bukan unicorn, tapi revenue (pendapatan) kami sekelas unicorn," tegas Erik.

Bukan itu saja. Dengan jumlah pedagang pulsa dan data internet yang sudah menggunakan Mili sekarang, ia mengaku tidak perlu melakukan 'bakar uang' seperti yang dilakukan para unicorn dalam mencari pasar.

"Kita tidak perlu bakar uang. Karena, basis bisnis awal Mili adalah B to B. Kita sebagai distributor pulsa dan data internet membantu agen atau penjual memanfaatkan aplikasi," paparnya.

Dengan potensi sebesar itu, maka Erik berani menetapkan target penjualan hingga akhir tahun ini yang mencapai Rp3 triliun. Untuk mencapai target itu, dirinya mematok akan ada 200 ribu pengguna aplikasi Mili. "Target revenue (pendapatan) tahun ini diharapkan tumbuh 3 kali lipat," jelas dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya