Startup Lokal Diajak untuk Bangun Ekosistem Energi Bersih
- Inhabitat
VIVA – Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan Indonesia memiliki potensi energi bersih terbarukan yang mencapai 400 ribu megawatt (MW) pada 2021.
Jika diasumsikan daya terpasang satu rumah sebesar 450 volt ampere (VA), maka kapasitas Energi Baru Terbarukan (EBT) yang dimiliki Indonesia mampu mengaliri listrik kurang lebih 800 juta rumah penduduk.
Untuk itu, organisasi internasional yang mendukung startup di bidang energi bersih, New Energy Nexus, menyelenggarakan acara bertajuk [RE]Spark 2022 untuk mendukung tumbuh kembangnya ekosistem yang kondusif untuk pengembangan ide bisnis dan inovasi di bidang energi bersih di Indonesia.
Direktur Program New Energy Nexus Indonesia Diyanto Imam mengaku memiliki program memberikan kesempatan bagi inovator, startup, dan entrepreneur bidang energi bersih di Indonesia, untuk dapat mengembangkan serta mempertajam ide bisnis dan inovasinya.
"Kami turut berpartisipasi dalam membangun ekosistem yang kondusif bagi inovator, startup, dan entrepreneur untuk menggali dan mengembangkan ide, inovasi, dan solusi berbasis energi bersih untuk Indonesia. Kami juga ikut mendukung program pemerintah dalam menyambut pertemuan G20 tahun ini," kata dia, Senin, 24 Januari 2022.
Sebagai informasi, hingga akhir 2021, New Energy Nexus telah menyelesaikan 11 kelompok program inkubasi, akselerasi, dan telah membimbing lebih dari 56 startup energi bersih di Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Program Manager Sustainable Energy Access IESR, Marlistya Citraningrum, menuturkan transisi menuju sistem energi dan ekonomi rendah bahkan nirkarbon sudah menjadi keniscayaan untuk menanggulangi dampak krisis iklim.
"Dengan potensi energi terbarukan yang melimpah tentu Indonesia menjadi hotspot untuk inovasi dan pertumbuhan industri energi terbarukan," jelas dia.
Saat ini, Indonesia telah bergabung dengan negara-negara lain untuk mengurangi emisi karbon, di mana salah satunya memanfaatkan energi terbarukan.
Lantaran Indonesia memiliki potensi yang besar dalam sektor energi terbarukan, maka Kementerian ESDM terus berupaya untuk mengembangkannya sehingga tercipta lapangan kerja yang akan menyerap banyak tenaga kerja.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana.