3 Fitur Keamanan ShopeePay untuk Tangkal Penjahat Siber
- shoppepay
VIVA – Pandemi COVID-19 yang telah berlangsung hampir dua tahun mendorong peningkatan penggunaan aplikasi pembayaran digital.
"Sebenarnya, pandemi membuat lebih banyak lagi masyarakat yang menggunakan pembayaran digital," ujar Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay, Eka Nilam Dari, Kamis, 6 Januari 2022.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) sepanjang Agustus 2021, Ia memaparkan, transaksi menggunakan uang digital meningkat hampir 44 persen year-on-year (yoy). Bahkan, menurutnya, jumlah transaksi uang digital saat ini akan terus bertambah.
Sementara itu, data internal ShopeePay menunjukkan frekuensi penggunaan di platformnya pada 2021 meningkat menjadi dua kali lebih sering dibandingkan tahun sebelumnya (yoy). Penggunaan pembayaran digital pun saat ini semakin beragam.
Mulai dari membeli makanan dan minuman, kebutuhan sehari-hari, produk atau layanan penunjang kesehatan, wisata, fesyen, kecantikan, donasi, investasi, pulsa, hiburan, serta logistik.
Peningkatan ini juga harus dibarengi dengan edukasi keamanan saat menggunakan platform pembayaran digital.
Penjahat siber memiliki berbagai cara untuk mengelabui korban, seperti menggunakan telepon, aplikasi chat dan SMS, situs hingga media sosial palsu.
"Semakin banyak transaksi digital dari segala macam aktivitas yang dilakukan, lahir juga berbagai kejahatan baru di bidang siber. Karena memang uang digital ini lebih banyak dipilih karena pastinya memberikan kenyamanan dan keamanan, tidak hanya dari benefit yang ditawarkan tapi juga fitur contactless," tuturnya.
Melihat peningkatan jumlah pengguna pembayaran digital, Eka mengatakan ShopeePay bekerja sama dengan pihak berwenang untuk memastikan pengguna bisa melakukan transaksi dengan aman di platform juga menerapkan keamanan dengan infrastruktur kelas tinggi.
Anak usaha Shopee ini juga memiliki beberapa fitur yang mendukung keamanan bertransaksi, di antaranya customer service 24 jam, tim antifraud, dan face recognition.
Eka menuturkan bahwa pengguna bisa menghubungi customer service jika menemukan indikasi kejahatan siber. Sementara tim antifraud bertugas melakukan investigasi terhadap penipuan yang dialami korban.
"Kami mempunyai fitur face recognition atau pengenalan wajah. Jadi, setiap transaksi yang diselesaikan secara online di aplikasi Shopee atau merchant akan diminta biometrik sidik jari atau face recognition," jelasnya.