Tiga Kartini Tangguh Cerita 'Nikmatnya' Memulai Bisnis

Kisah inspiratif tiga ibu tangguh dalam memulai bisnis.
Sumber :
  • Shopee

VIVA – Peran seorang ibu lekat dengan kesibukannya dalam mengurus rumah tangga dan membesarkan anak namun peran tersebut terus berkembang seiring zaman.

Tergerus Digitalisasi dan Tren Teknologi, Mahasiswa yang Pengin Jadi Akuntan Kian Merosot

Dengan hadirnya kemudahan teknologi, kini para Kartini atau ibu tetap bisa menjalankan perannya dalam mengurus rumah tangga, tapi juga mampu berkarya dalam mengejar impian dan harapannya dengan lebih mudah.

Seperti yang dilakukan oleh Sherin Hawadi, Arlin Chondro dan Triana Rachmawati, tiga Kartini tangguh di era modern dengan latar belakang yang berbeda, namun mampu memanfaatkan kehadiran teknologi untuk terus bisa berkarya, di tengah kesibukannya mengurus rumah tangga.

Accurate Gandeng RAKUS Perkuat Digitalisasi UKM

Berperan ganda sudah menjadi keseharian dari Sherin Hawadi. Selain berprofesi sebagai dokter gigi dan ibu rumah tangga, Sherin juga menjalankan bisnis fesyen Muslim, Syaline Hijab.

Bisnis yang berdiri sejak 2018 itu bermula ketika Sherin mulai mengenakan hijab dan merasa kesulitan mencari busana Muslim yang tertutup namun tetap mengikuti tren.

Perkaya Pengalaman Berbelanja, Shopee Wujudkan Inovasi bagi Brand Lokal dan Konten Kreator

Di tengah kesibukannya sebagai dokter gigi, Sherin kemudian memutuskan untuk mendirikan Syaline Hijab bersama sepupunya.

Awalnya, ia menjual produknya melalui media sosial dan pelanggannya harus memesan secara langsung kepadanya.

“Saat bisnis mulai berkembang, banyak pelanggan yang mulai mendorong agar produk saya juga bisa dibeli di Shopee,” jelas Sherin, Sabtu, 25 Desember 2021.

Melihat banyaknya permintaan dari pelanggan, akhirnya Sherin memutuskan untuk membuka toko online Syaline Hijab di Shopee pada 2019.

Tak dipungkiri, kehadiran produknya di Shopee banyak membantu pelanggan untuk melakukan pemesanan.

Meski sempat mengalami penurunan saat pandemi, Sherin mengaku Syaline Hijab tetap dicari para penggemarnya.

“Kalau mendekati Lebaran dan hari-hari spesial, penjualan di Shopee meningkat. Sekarang sudah ratusan sampai ribuan produk yang terjual setiap bulannya,” ujar Sharine.

Meski sibuk sebagai dokter gigi dan pebisnis busana Muslim, tak membuat Sherin meninggalkan perannya sebagai ibu. Baginya menjadi seorang ibu adalah tugas yang dijalankan 24 jam.

Namun ini bukan berarti dengan menjadi ibu, kita harus rela meninggalkan mimpi-mimpi kita.

“Membagi waktu menjadi dokter gigi, ibu, istri dan pengusaha tidak mudah. Tapi teknologi Shopee membantu saya buat bisa mengelola bisnis dengan lebih mudah, jadi saya bisa menjalankan berbagai peran dengan lebih baik,” jelas Sherin.

Ia percaya bahwa tidak ada anaknya yang merasa ditinggal oleh ibunya yang bekerja, justru hal itu membuat anaknya merasa bangga.

“Saya juga jadinya merasa sangat bangga, percaya diri dan berani buat terus mengejar impian saya,” tuturnya.

Shopee.

Photo :
  • DealStreetAsia

Apapun akan dilakukan seorang ibu demi sang anak tercinta seperti Arlin Chondro seorang ibu yang mengawali bisnisnya karena menciptakan produk untuk sang anak yang menderita asma.

Berbagai cara ditempuh Arlin untuk memberikan yang terbaik agar gejala asma yang diderita sang anak dapat berkurang.

“Ya, salah satunya dengan mencoba alternatif lain untuk mengurangi efek samping dari obat-obatan, jadi saya belajar meracik sendiri essential oils hingga akhirnya menemukan racikan yang cocok untuk anak saya,’ paparnya.

Lambat laun, racikan essential oils Arlin pun juga dirasakan manfaatnya oleh keluarga dan kerabat sehingga Arlin kemudian memutuskan untuk serius memproduksi essential oils hasil racikannya pada 2016.

“Karena saya juga ingin produk ini dapat menjangkau dan membantu lebih banyak lagi orang yang membutuhkan dan memang ini sudah saya mulai sebelum essential oils booming ya seperti sekarang,” jelas dia.

Sebagai seorang ibu, Arlin memutuskan berjualan secara daring agar ia dapat mengatur waktu kesehariannya dalam mengurus bisnis dan keluarga.

Untuk meningkatkan penjualan produk, Arlin direkomendasikan oleh temannya untuk berjualan melalui platform e-commerce, Shopee.

Produknya kini dikenal dengan nama “Peek Me Naturals” dan setelah masuk ke platform Shopee rupanya penjualannya mencapai ribuan produk setiap bulan.

“Dengan adanya kemudahan teknologi dari Shopee, saya tetap dapat hadir bagi anak-anak saya yang masih sekolah sehingga saya tidak ketinggalan tumbuh kembang mereka.” ungkapnya.

Arlin merasa terbantu karena ia dapat mengatur bisnisnya dari mana pun sambil tetap memantau keluarga.

Ia pun berpesan bagi para ibu bahwa kita tidak boleh ragu untuk memulai sesuatu karena walaupun sudah menjadi ibu, perempuan pun masih tetap bisa berkarya.

Menurutnya, karya ibu bukan hanya di lingkungan rumah dan untuk anak-anak saja, tapi juga bisa untuk sesama yang membutuhkan.

Kisah inspiratif ibu tangguh dalam memulai bisnis.

Photo :
  • Shopee

Siapa bilang ojek online (ojol) hanya pekerjaan untuk para pria? Ada Triana Rachmawati yang berbagi peran antara mengurus rumah tangga dengan pekerjaannya sebagai mitra pengantaran ShopeeFood.

Perempuan yang akrab disapa Ade ini mulai berprofesi sebagai mitra pengantaran ShopeeFood sejak 6 bulan lalu.

Keputusannya untuk bergabung menjadi mitra pun juga didukung penuh oleh kedua putrinya, karena mereka sadar bahwa semua ini dilakukan ibu, Ade seorang diri agar mereka bisa mengenyam pendidikan setinggi-tingginya.

“Ya walaupun profesi ini banyak didominasi oleh laki-laki, tapi saya enggak berkecil hati. Karena saya juga merasa nyaman dan aman ya saat bekerja,” katanya.

Ade biasa memulai dari jam 10 pagi dan bisa mengambil 10-12 pesanan setiap harinya.

Penghasilannya sebagai mitra pun bisa membiayai kedua putrinya sekolah dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Selain menjadi mitra ShopeeFood, Ade juga tidak meninggalkan perannya sebagai ibu rumah tangga.

Berbagi peran ini memang tidaklah mudah, namun Ade tetap menjalaninya dengan suka cita.

Setiap hari sebelum berangkat bekerja, Ade tetap menyempatkan untuk mengurus keperluan anak-anaknya dan juga menyiapkan sarapan.

Ia juga tetap meluangkan waktunya untuk berkumpul dengan keluarganya setelah kembali dari bekerja.

Bahkan di tengah pekerjaannya, ia masih meluangkan waktunya untuk mengantarkan putrinya.

Tepat di momen perayaan Hari Ibu, ia berpesan untuk seluruh ibu-ibu yang harus bekerja sambil mengurus anak.

Ia memberi semangat kepada para ibu yang bekerja agar bisa melakukan pekerjaannya dengan sepenuh hati, karena dengan cara itu setiap proses yang dijalani terasa baik.

Tak lupa ia meminta agar para ibu yang juga bekerja harus merasa bangga karena mampu menjalankan berbagai peran tanpa meninggalkan esensi dari seorang ibu dalam rumah tangga.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya