Ini Alasan Mengapa Startup Gagal Berkembang

Startup.
Sumber :
  • Medium

VIVA – Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo mengumumkan rangkaian seleksi dan pelatihan, program inkubasi intensif Startup Studio Indonesia (SSI) Batch 3 resmi memasuki tahap akhir dengan "Milestone Day".

Detik-detik Mengerikan Mobil Tabrak Kerumunan di Pasar Natal Magdeburg Jerman

Milestone Day merupakan acara puncak dari program, di mana setiap startup diberikan kesempatan untuk mempresentasikan bisnis dan pencapaiannya selama mengikuti program, di depan para stakeholder, seperti lembaga pemerintah dan pemodal kakap (venture capital/VC).

Pada penyelenggaraan Startup Studio Indonesia Batch 3, fokusnya lebih tajam untuk membantu startup mencari product-market fit (PMF). Tahap ini sangat krusial, karena salah satu alasan utama startup gagal berkembang adalah karena gagal mengembangkan produk yang dibutuhkan pasar.

Impor Ilegal Dituding Jadi Biang Kerok PHK Ratusan Ribu Buruh Tekstil, Wamenaker Buka Suara

"Untuk mencapai PMF, kami percaya bahwa metode pelatihan paling efektif adalah dengan sesi brainstorming intensif untuk mengupas seluk-beluk setiap proses perancangan produk. Di sinilah kami mendatangkan bantuan 60 fasilitator ahli yang melakukan coaching kepada para pendiri (founder) dan membantu membuka berbagai kesempatan dan ide terobosan," kata Koordinator Startup Digital Sonny Hendra Sudaryana, Sabtu, 18 Desember 2021.

Melalui program ini, ia menargetkan untuk mencetak 150 startup digital pada 2024 yang mampu mengembangkan skala bisnisnya, dari segi jumlah pengguna, jumlah pendapatan, penyerapan tenaga kerja, dan pendanaan dari venture capital. Untuk itu, Kominfo juga akan terus melanjutkan penyelenggaraan Startup Studio Indonesia hingga ke batch-batch berikutnya.

Indomie Sejumlah Rasa Ditarik dari Peredaran di Australia, Indofood Buka Suara

Banyak startup tahap awal yang melangkahi tahap paling penting sebelum bertemu dengan VC untuk pendanaan. Tahap paling penting ini adalah pematangan produk agar siap untuk pasar.

"Di Startup Studio Indonesia, kami dituntut untuk implementasi dan melakukan refinement produk yang matang dahulu setelah program selesai. Dengan begitu, kami benar-benar siap membawanya ke tahap selanjutnya," tutur Sonny.

Tidak hanya dari segi kuantitas, penyelenggara Startup Studio Indonesia juga melihat peningkatan dari segi kualitas dan diversifikasi industri startup, di mana peserta kini bergerak di isu-isu yang penting di masyarakat, seperti edukasi, kesehatan mental, perikanan, dan Internet of Things (IoT).

Startup Studio Indonesia hadir untuk memperkuat dan melengkapi program pemberdayaan startup digital Gerakan 1000 Startup Digital dan Hub.id yang telah lebih dulu diluncurkan oleh Kominfo.

Diluncurkan pada 2020, Startup Studio Indonesia telah berkembang menjadi salah satu program inkubasi dan akselerasi startup terpopuler di Indonesia. Melalui tahap seleksi yang ketat, terdapat 15 startup early-stage yang terpilih mengikuti serangkaian program inkubasi Startup Studio Indonesia Batch 3.

Daftar startup tersebut di antaranya adalah AturKuliner, AyoBlajar, Bicarakan, Bolu, Eateroo, Finku, FishLog, Gajiku, Imajin, Keyta, KreatifHub, Powerbrain, Sgara, Soul Parking, dan Zi.Care.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya