Duit Google dan Softbank Mengalir Deras ke Platform Kripto Ini

Logo Google.
Sumber :
  • 9to5Google

VIVA – Platform perdagangan kripto Luno, yang dimiliki Digital Currency Group (DCG), baru-baru ini menerima pendanaan baru sebesar US$700 juta atau Rp9,9 triliun dari sindikasi investor yang meliputi Softbank, Capital G milik Google, dan CIC.

Industri Kripto Bersiap Diatur OJK, Pelaku Usaha Tak Perlu Urus Ulang Perizinan

Kini, Luno memiliki valuasi pada angka Rp142,4 triliun setara kurang lebih US$10 miliar. Kucuran dana baru tersebut akan sangat mendukung bagi Luno dalam mewujudkan ambisinya berekspansi lebih luas. Luno berkembang pesat sejak diakusisi DCG pada September 2020.

"Pendanaan terbaru ini akan membawa kami lebih dekat ke target menjangkau 1 miliar pengguna di tahun 2030," kata Pendiri dan Kepala Eksekutif Luno, Marcus Swanepoel, dalam pernyataan resminya, Selasa, 16 November 2021.

Kena Trump Effect! Intip Harga Kripto Hari Ini 13 November 2024, Bitcoin Turun Jadi Segini

Luno dan TradeBlock bergabung dengan CoinDesk sebagai anak perusahaan DCG, di mana sang induk berpartisipasi dalam pendanaan tahap awal dari ketiga perusahaan ini, sebelum akhirnya melakukan akuisisi penuh.

Langkah tersebut menjadi bukti dari kekuatan dan kesuksesan portofolio ventura dari DCG. Pendapatan perusahaan diperkirakan melebihi Rp14,2 triliun atau US$1 miliar hingga akhir tahun ini.

OJK Nilai Kemenangan Trump di Pilpres AS Jadi Angin Segar bagi Industri Kripto

Luno.

Photo :
  • Luno

Digital Currency Group saat ini telah menaungi lebih dari 200 perusahaan Blockchain yang tersebar di 30 kota di dunia, termasuk Luno, yang merupakan platform jual-beli aset digital yang berfokus melayani pengguna di negara-negara berkembang, terutama di Afrika, Asia, dan Eropa.

Pengguna Luno yang awalnya hanya 2 juta pada 2019, meningkat menjadi 9 juta dan perusahaan ini akan berencana berekspansi ke pasar Amerika Serikat (AS) pada tahun depan.

Di Indonesia, Luno telah meluncurkan program edukasi bernama Luno Academy agar setiap orang bisa mempelajari tentang aset kripto dengan mudah, melalui website dan aplikasi.

Hal ini sejalan dengan tingkat familiaritas orang Indonesia terhadap kripto (30 persen) yang sudah melebihi aset investasi yang lain, seperti obligasi negara (20 persen) dan pinjaman peer-to-peer (18 persen), berdasarkan survei Luno dan YouGov pada Agustus lalu.

Memasuki semester II 2021, volume transaksi kripto di Luno Indonesia sudah menunjukkan pertumbuhan sebesar 22 kali sepanjang satu tahun terakhir, dan sudah memiliki lebih dari 9 juta pelanggan secara global.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya