Profil Ula, Startup Indonesia yang Sukses Buat Jeff Bezos Kepincut
- Quartz
VIVA – Jeff Bezos, orang terkaya di dunia yang juga pendiri Amazon dan Blue Origin, resmi menyuntikkan dana ke perusahaan rintisan atau startup asal Indonesia bernama Ula.
Startup e-commerce tersebut mendapatkan pendanaan Seri B sebesar US$87 juta (Rp1,2 triliun). Pendanaan ini dari Prosus Ventures, Tencent, dan B Capital. Jeff Bezos ikutan menyuntik dana dalam putaran kali ini melalui Bezos Expeditions.
Selain itu, Ula menggaet Komisaris Bursa Efek Indonesia (BEI) Pandu Sjahrir sebagai penasihat perusahaan. Pendanaan seri B tersebut diumumkan hanya delapan bulan setelah seri A US$20 juta pada Januari 2021. Startup ini juga baru mendapatkan pendanaan awal US$10,5 juta pada Juni 2020.
Startup Ula berencana menggunakan dana segar ini untuk penambahan kategori produk baru, pengembangan layanan Beli-Sekarang-Bayar-Nanti atau Buy-Now-Pay-Later (BNPL), pembangunan teknologi baru, infrastruktur logistik, dan rantai pasokan lokal.
Mereka juga menyasar pemilik warung tradisional, khususnya di kota tingkat (tier) dua hingga empat. Startup e-commerce Ula didirikan oleh Nipun Mehra (mantan petinggi Flipkart di India), Alan Wong yang sebelumnya bekerja di Amazon, Derry Sakti, dan Riky Tenggara yang sebelumnya bekerja di Lazada pada Januari 2020.
"Sama seperti India, pasar ritel di Indonesia sangat tidak tertata. Misalnya di kategori pangan dan sayuran, banyak petani yang menjualnya ke agen, sebelum kemudian dijual ke pasar. Dari pasar ini, kemudian disalurkan ke pedagang kecil, dan seterusnya. Terdapat banyak pemain di rantai pasoknya," kata Kepala Eksekutif Ula, Nipun Mehra, dilansir VIVA Tekno dari Techcrunch, Selasa, 5 Oktober 2021.
Berdasarkan laman perusahaan disebutkan, Ula saat ini memiliki 70 ribu toko yang terdaftar dalam jaringan mereka. Adapun ketertarikan Jeff Bezos pada startup Ula muncul saat Amazon hingga saat ini diketahui belum masuk ke sebagian besar negara di Asia Tenggara.
Menurut sumber, Jeff Bezos telah setuju berinvestasi di Ula melalui perusahaan milik keluarganya, Bezos Expeditions. Namun, ia meminta untuk tidak disebutkan namanya karena bersifat pribadi.
Sementara B Capital Group, Tencent, dan Prosus Ventures memposisikan diri untuk memimpin putaran investasi baru ini, yang bisa ditutup secepatnya bulan ini.