Orang Indonesia Sudah Belanja Online Sejak Dini Hari

Ilustrasi belanja online.
Sumber :
  • Paymill

VIVA – Agregator e-commerce iPrice baru-baru ini merilis temuan mereka tentang perilaku masyarakat ketika belanja online selama Ramadhan di tiga negara, yaitu Singapura, Malaysia, dan Indonesia.

Propam Polri: 45 Orang WN Malaysia Jadi Korban Pemerasan Polisi saat Nonton DWP, tapi Bisa Bertambah

Dengan menganalisis miliaran produk dan sesi, iPrice menemukan bahwa orang Indonesia sudah belanja online sejak pukul 02.00 dini hari, kemudian memuncak pada pukul 10.00, seperti dikutip dari laman Mashable, Kamis, 6 Mei 2021.

Sementara orang Malaysia memulai sesi belanja online pada pukul 04.00 pagi dan memuncak pada sore hari. Sebaliknya, orang Singapura mulai berbelanja pukul 05.00 pagi dengan sesi puncak pada pukul 14.00, 21.00, hingga 23.00 waktu setempat.

OJK Terbitkan Aturan Buat Awasi Aset Kripto

"Tren ini berpotensi menunjukkan bahwa konsumen cenderung mencari produk dan penawaran terbaik dengan lebih teliti sebelum melakukan pembelian untuk kegiatan keagamaan mereka selama Ramadhan sampai Idul Fitri," demikian keterangan resmi iPrice.

Produk yang paling banyak dicari berasal dari kategori kesehatan dan kecantikan, fesyen, serta makanan dan minuman. iPrice juga menemukan bahwa barang-barang rumahan dan tempat tinggal juga banyak dicari.

Bursa Asia Perkasa Terdorong Lonjakan Saham Teknologi di Wall Street

Permintaan parfum dan suplemen melonjak dengan rata-rata kenaikan 6.078 persen dibanding Ramadhan tahun lalu yang hanya mencapai 2.090 persen. Kurtas, kompor tanam, dan kue juga mengalami peningkatan masing-masing sebesar 974 persen, 1.529 persen, dan 452 persen.

"Melihat sedikit lebih dalam tentang profil konsumen di Indonesia. Minat penelusuran pada item fesyen mungkin didorong oleh sebagian besar milenial yang berusia 24 hingga 35 tahun, mewakili 24,7 persen dari semua pembeli fesyen online," ungkap iPrice.

Sedangkan konsumen Malaysia mencari perawatan kulit (8.140 persen), parfum (6.183 persen), baju Melayu (4.241 persen), dan sofa (1.262 persen). iPrice menyebut orang Indonsia juga banyak yang mencari kaftan, gamis, rok muslimah, dan sarung.

Barang-barang ini mengalami peningkatan masing-masing 8.773 persen, 2.813 persen, 1.532 persen, serta 1.850 persen dibandingkan Ramadhan 2020. Mayoritas penelusuran dan pembelian dilakukan melalui perangkat seluler selama dua minggu pertama puasa.

Data iPrice yang mendukung klaim tersebut di mana Singapura memiliki persentase 55 persen, Malaysia 68 persen, dan Indonesia 93 persen. Sedangkan berbelanja melalui desktop hanya memiliki angka 43 persen untuk Singapura, 31 persen Malaysia, dan paling kecil Indonesia dengan 6,41 persen.

"Ini juga membuktikan bahwa mobilitas dan kenyamanan transaksi seluler melampaui penggunaan tablet dan desktop," jelas iPrice.

Data-data tersebut diperoleh dengan membandingkan tayangan selama periode Ramadhan tahun ini (12-26 April 2021) dengan tahun lalu (23 April-7 Mei 2020). Data waktu puncak belanja online diperoleh dari sesi kunjungan per jam di platform iPrice selama dua minggu pertama Ramadhan tahun ini.

Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Abdul Karim dalam konferensi pers perkembangan kasus pemerasan WNA Malaysia penonton DWP di Mabes Polri, Jakarta Selatan

Polri Sebut 18 Polisi Terduga Pemeras WNA Malaysia Penonton DWP Dipatsus

Sejumlah 18 orang anggota kepolisian itu berasal dari tingkat Polsek, Polres hingga Polda.

img_title
VIVA.co.id
25 Desember 2024