GoTo Punya Bos Baru, Orang Kepercayaan Nadiem Makarim
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – GoTo adalah perusahaan hasil merger antara Gojek dan Tokopedia kini mempunyai bos baru. Ia adalah Co-CEO Gojek, Andre Soelistyo. Sementara Presiden Tokopedia, Patrick Cao akan tetap pada jabatan lamanya di entitas gabungan nanti. Gojek akan memiliki saham terbanyak, yaitu 58 persen, dan sisanya 42 persen milik Tokopedia.
Mengutip situs South Morning China Post, Senin, 19 April 2021, perusahaan hasil merger decacorn dan unicorn tersebut diperkirakan akan memiliki nilai valuasi hingga US$40 miliar (Rp581 triliun).
Baca: Ikatan Resmi Gojek dan Tokopedia Lagi Proses, Grab Siap Berkibar di AS
Dengan valuasi sebesar itu, GoTo bakal masuk tiga perusahaan dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia bersama Bank BCA dan Bank BRI. GoTo akan memiliki lini bisnis utama, yaitu ride hailing (Gojek), e-commerce (Tokopedia), dan jasa keuangan (GoPay).
Selain CEO Group, Andre akan memimpin GoPay. Ia memiliki tugas untuk menjaga bisnis baru ini supaya tetap tumbuh. Pria berusia 37 tahun itu disebut mempelopori diversifikasi produk Gojek ke layanan konsumen dan menarik investasi lebih dari US$5 miliar (Rp72 triliun) dari para investor global.
Investor global yang dimaksud seperti Google, Tencent Holding Ltd, Astra International, KKR & Co, dan Warburg Pincus. Sementara Tokopedia juga didukung oleh Alibaba Group Holding Ltd, yang juga mempunyai unit e-commerce di Asia Tenggara, yakni Lazada.
William Tanuwijaya akan tetap menjadi CEO Tokopedia, sementara CEO Gojek akan diemban Kevin Aluwi. Gojek dan Tokopedia menolak berkomentar soal proses merger ini. Penggabungan keduanya tinggal menunggu waktu setelah direksi dan manajemen sepakat dengan rencana tersebut.
Saat ini, merger menanti persetujuan formal dari pemegang saham. Pada 2019, Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi didapuk sebagai co-CEO Gojek menggantikan Nadiem Makarim, CEO sekaligus pendiri Gojek. Keduanya mengisi posisi CEO setelah Nadiem Makarim menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Kabinet Indonesia Maju 2019-2024.
Penggabungan akan memperkuat kedua perusahaan dan menempatkan mereka pada posisi yang lebih baik melawan pesaing mereka, seperti Grab dan Shopee. Baik Gojek maupun Tokopedia, belum mengeluarkan pernyataan resmi tentang kemunculan GoTo.
Akan tetapi, keduanya telah memberikan petunjuk tentang kemungkinan persatuan mereka pada beberapa kesempatan. Misalnya, Gojek dan Tokopedia mengerjakan proyek iklan bersama untuk Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini di mana paket Tokopedia dikirimkan oleh armada Gojek.