'Wajah' Lokal, Rasa Internasional
- TechCircle - VCCircle
VIVA – Perkembangan perusahaan rintisan atau startup di Indonesia kian pesat dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan data, Indonesia memiliki 2.219 startup, menempati posisi kelima di bawah Amerika Serikat (AS) yang memiliki 66.806 startup, India 9.349 startup, Inggris 5.548 startup, dan Kanada 2.850 startup.
Berbagai bidang banyak diciptakan. Salah satunya kuliner. Startup bidang makanan dan minuman masih menjadi salah satu bisnis yang menjanjikan, terutama di tengah perkembangan ekonomi digital.
Baca: Mengumpulkan Startup untuk Galang Dana
Hal ini membuat jumlah pelaku bisnis makanan dan minuman semakin meningkat dari tahun ke tahun. Namun, mempertahankan bisnis makanan dan minuman tidak mudah. Oleh karena itu, pelaku usaha perlu untuk mengasah ide dan inovasi produk masing-masing. Prinsipnya, agar mendapat tempat di hati konsumen.
Seblak contohnya. Kuliner khas kota Bandung, Jawa Barat itu memiliki cita rasa gurih dan pedas. Seblak merupakan menu yang terbuat dari kerupuk basah yang dimasak dengan sayuran dan sumber protein seperti telur, ayam, boga bahari atau olahan daging sapi, dan dimasak dengan kencur.
Saat ini, seblak mulai disajikan dengan tampilan modern dan variasi seperti yang ditawarkan 'Seblak Blakan' melalui sensasi baru dengan ragam cita rasa internasional.
“Seblak ini kan salah satu kuliner lokal yang populer dan banyak digemari masyarakat, termasuk saya. Dari situ saya punya keinginan untuk membangun brand dengan mengedepankan menu seblak, yang tentunya, dimodernisasi dengan cita rasa kuliner internasional,” kata Pendiri dan Kepala Eksekutif Seblak Blakan, Deo Cardi, Sabtu, 10 April 2021.
Selain menu beragam dan unik, Seblak Blakan juga memiliki branding yang menarik, di mana mereka mengedepankan sosok perempuan bernama ‘Jeng Mimin’ pada logo. Seluruh menu yang ditawarkan punya istilah yang lucu, unik dan dekat dengan kaum perempuan.
Menu tersebut di antaranya Dibelanjakan Tas Ori (Seblak Original), Dibungkus Oppa (Seblak Korea), Liburan ke Thailand (Seblak Tom Yam Thailand), serta Dijemput Creamy Daddy (Seblak Creamy citarasa khas Amerika). Selanjutnya, Pesta Di-Ramein (Seblak Ramen khas Jepang) dan Suka Sotoy (Seblak Soto).
Bukan itu saja. Menu-menu ini bisa disajikan dengan tingkat level kepedasan yang disesuaikan dengan selera pelanggan. "Kalau Dicuekin Tetangga, artinya tidak pedas sama sekali atau level 0. Digosipin Tetangga (level 1), Disindir Tetangga (level 2) sampai Dilabrak Tetangga (level 3)," tutur Deo.
Bagaimana soal harga? Ia mengatakan mulai dari Rp17.500 hingga Rp28 ribu, sehingga Deo mengklaimnya sebagai seblak rasa international pertama di Indonesia dengan kelas bintang lima harga kaki lima.
Seblak Blakan juga menawarkan kerja sama kemitraan dengan harga sekitar Rp50 juta sampai Rp75 juta untuk paket lengkap. "Kami membuka peluang kerja sama kemitraan yang mana menargetkan tahun ini rencananya punya tetangga (mitra) baru,” jelasnya.