Rival Gopay dan OVO Akui Sulit Lakukan Ini Ketika Pandemi
- Dok. Telkomsel
VIVA – Riset yang dilakukan Google di beberapa negara termasuk Indonesia bertajuk ‘Toward Gender Equity Online’ menunjukkan adanya kesenjangan akses digital yang cukup timpang antara laki-laki dan perempuan. Riset ini juga berbanding lurus dengan kesenjangan gender dalam literasi keuangan.
Survei OJK (Otoritas Jasa Keuangan) terkait ‘Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan’ mengungkapkan bahwa indeks literasi keuangan laki-laki 40 persen lebih tinggi jika dibandingkan dengan indeks literasi keuangan perempuan yang hanya 36 persen.
Baca: ShopeePay Bikin Geger Pasar Dompet Digital di Indonesia
Kesenjangan ini kerap menjadi faktor yang menghambat perempuan dalam memanfaatkan teknologi untuk mengejar kesuksesan dalam berkarir dan berbisnis. Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay, Eka Nilam Dari, mengaku terus mendukung para karyawan untuk aktif berkontribusi, sehingga semua gender memiliki peran dan hak yang sama.
Pesaing Gopay dan OVO itu mendorong karyawannya untuk saling berbagi ide, sehingga di lingkungan kerja mereka sama-sama membangun, termasuk perempuan yang memiliki kesempatan sama dalam berkarir.
"Kita juga memberikan kesempatan untuk saling berkembang melalui beberapa fasilitas. Salah satunya pelatihan untuk meningkatkan soft skill, baik kemampuan komunikasi, persentasi, kepemimpinan hingga penyelesaian sebuah kasus," katanya, dalam acara ShopeePay Talk, Rabu, 17 Maret 2021.
Bukan itu saja. Eka bercerita, meski masih pemain baru di industri dompet digital tapi rival Gopay dan OVO tersebut mengalami pukulan saat pandemi COVID-19. Ia juga mengaku bisnis ini sulit dilakukan secara online.
"Pandemi membuat semua orang harus melakukan pertemuan secara virtual. Ini sangat challenging bagi tim, terutama diawal-awal. Kita harus ulang lagi strategi seperti bagaimana mencapai target," ungkap dia.
Perkembangan pesat teknologi di era digital juga dapat membantu mengembangkan potensi diri dalam berkarir atau berbisnis.
Dengan peluang dan kemajuan teknologi yang ada, maka para perempuan diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan diri serta berpartisipasi aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.