Induk Usaha Rumah.com Makin Kuat di Negara Serumpun Indonesia
- Smart Property Investment
VIVA – Induk usaha Rumah.com asal Singapura, PropertyGuru, semakin kuat di Malaysia dengan mengakuisisi MyProperty Data, yang merupakan salah satu perusahaan data properti online terbesar di negara serumpun Indonesia tersebut.
Akuisisi tersebut diselesaikan melalui perjanjian jual beli saham antara kedua perusahaan, seperti dikutip dari situs e27, Selasa, 1 Desember 2020. Dengan kesepakatan ini maka PropertyGuru semakin memperkuat komitmennya di Malaysia dalam memberikan data serta wawasan properti ke berbagai pemangku kepentingan.
Baca: Penerapan Gamifikasi di Indonesia Banyak Kendala
Mulai dari agen dan lembaga keuangan hingga pembeli rumah serta lembaga pemeringkat kredit. "Saat ini kami fokus menghadirkan transparansi dengan data. Dengan senang hati kami mengumumkan akuisisi ini untuk bergerak menuju penciptaan ekosistem properti yang terintegrasi," kata CTO PropertyGuru, Manav Kamboj.
Pada kesempatan yang sama, Managing Director MyPropertyData, Joe Hock Thor, mengatakan jika akuisisi ini bertujuan untuk memberdayakan warga Malaysia dengan data transaksi yang akurat, sehingga mereka tidak perlu 'membayar lebih atau kurang' saat mengambil keputusan.
Thor juga mengklaim kalau MyProperty Data menyediakan analisis dan wawasan data properti yang memanfaatkan lebih dari enam juta catatan unik di seluruh penjualan, persewaan, lelang, pengembangan baru, dan informasi geospasial bersama dengan kumpulan data kepemilikan dalam demografi, lokasi, serta kelayakan hidup.
Data perusahaannya, lanjut Thor, telah digunakan oleh bank-bank besar dan lebih dari 1.200 profesional di Malaysia. “Memasuki tahun 2021, pandemi telah mempercepat adopsi digital di setiap industri, termasuk properti. Fokus kami menggunakan data untuk membantu konsumen membuat keputusan pembelian, penjualan dan penyewaan yang lebih tepat," jelas dia.
Sektor Ini Hadapi Penurunan Permintaan Tiap Kuartal Genap
Kondisi sektor properti pada kuartal kedua tahun ini yang menunjukkan penurunan pada indeks suplai dan permintaan secara kuartalan kerap terjadi setiap kuartal genap.
