Alibaba, Airbnb dan Uber Lahir dari Sebuah Krisis

Pendiri Alibaba, Jack Ma.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/M Agung Rajasa

VIVA – Di tengah ketidakpastian global yang disebabkan Virus Corona COVID-19, perusahaan di seluruh dunia mengambil kendali atas masa depan mereka sendiri. Mereka secara aktif mencari dan menangkap peluang bisnis baru sambil membentuk model operasi baru dan cara kerja baru.

Menilik Sejarah Panjang Sritex, Raja Tekstil yang Selamat dari Krisis 98 Kini Dinyatakan Pailit

Akselerasi transformasi digital selama pandemi mendorong perusahaan untuk melampaui batas-batas tradisional untuk menciptakan pasar yang sama sekali baru, serta penawaran nilai baru untuk pelanggan. Produk, layanan, dan cara perusahaan menjalankan bisnis berkembang dengan sangat cepat.

Baca: Jualan Online Seperti Pakai Sepatu Baru

Prabowo Canangkan Swasembada Pangan dan Energi dalam Waktu Sesingkat-singkatnya

Terlepas dari dampak sosial dan ekonomi, krisis selalu melahirkan dunia baru dengan pemain serta pemimpin industri yang baru pula. Pandemi SARS yang dimulai pada 2002 menjadi katalisator pertumbuhan meteorik dari sebuah perusahaan e-commerce kecil bernama Alibaba menjadi pemain utama ritel online di Asia.

Lalu, krisis keuangan pada 2008 memberi jalan bagi Airbnb dan Uber untuk berkembang di Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa karena subprime mortgage yang berimbas ke krisis sektor keuangan yang lebih dalam. Krisis ini berdampak pada tabungan dan pendapatan yang lebih rendah bagi masyarakat di sana.

Ingin Kerja di Luar Negeri? Cek 20 Situs Penting yang Akan Membantu Persiapan Anda!

Photo :
  • Cermati.com

Di tengah situasi yang penuh tantangan saat ini, baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi, Kepala Eksekutif Bukalapak Rachmat Kaimuddin mendorong supaya saling belajar satu sama lain. Menurutnya, semua orang ingin membuat perubahan dan mengeksplorasi peluang apapun di masa pandemi ini.

Itulah mengapa Asia Corporate Innovation Summit (ACIS) 2020 mengusung tema Road to Recovery: Paving Ways to Post-Covid-19 World Ahead.

"Event ini hadir di saat yang tepat sebagai pemancing ide, mendiskusikan pikiran dan memastikan bahwa kita tetap relevan serta bisa lebih maju. Apapun bidang usaha kita," kata dia, Sabtu, 28 November 2020.

Photo :
  • The Economic Times

Pada kesempatan yang sama, Chairman ACIS 2020, Indrawan Nugroho, berharap bisa membantu para pelaku industri di Asia dalam menemukan strategi konkret untuk melewati pandemi COVID-19 serta mempercepat upaya mereka untuk memulihkan kinerja dan menciptakan masa depan perusahaan.

"Transformasi digital menjadi sangat penting saat ini. Namun memang juga tidak mudah. Karena itu dibutuhkan upaya bersama untuk menemukan solusi atas masalah yang saat ini sedang dihadapi sehingga kita tidak hanya sekadar selamat dari pandemi, melainkan membuat kita semakin bergerak maju," ungkapnya.

Kerja sama GoTo, Tencent dan Alibaba.

Perkuat Ekosistem Digital RI, GoTo Gandeng Tencent dan Alibaba

GoTo Group, Tencent Cloud dan Alibaba Cloud menandatangani perjanjian yang mencakup penguatan infrastruktur komputasi awan (cloud) dan pengembangan talenta digital lokal.

img_title
VIVA.co.id
11 November 2024