Netizen Dibuat Heboh, Bukalapak dan Tokopedia 'Mengikat Janji Bersama'
- VIVA/Novina Putri Bestari
VIVA – Netizen tiba-tiba dibuat heboh. Sebab, ada unggahan surat dari dua startup unicorn Indonesia, Bukalapak dan Tokopedia, yang 'mengikat janji bersama’ menyambut Hari Pelanggan Nasional 2020. Apakah ini pertanda dua raksasa e-commerce Tanah Air itu mau merger?
Ketika ditanya mengenai hal tersebut, External Communications Senior Lead Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya, membantah adanya merger. Ia mengaku jika unggahan tersebut bagian dari acara promo Bukalapak. "Oh bukan. Itu promo acara Bukalapak. Kita sebagai pembicara tamu," katanya kepada VIVA Tekno, Jumat, 4 September 2020.
Ekhel lalu meminta VIVA Tekno untuk menghubungi pihak Bukalapak untuk menjelaskan acara bareng tersebut. Saat dihubungi, Senior Corporate Communications Manager Bukalapak, Gicha Graciella, menjelaskan bahwa acara bareng Tokopedia adalah bagian dari rangkaian inisiatif Bukalapak merayakan Hari Pelanggan Nasional tahun ini.
Acara bareng itu bertujuan untuk membagikan cerita dan ilmu soal peningkatan pelayanan kepada pelanggan. "Ini hanya sebatas sesi bintang-bincang, ngobrolin pelanggan bareng Tokopedia," ungkap dia.
Baik Ekhel maupun Gicha juga menyertakan undangan acara berjudul Bukalapak dan Tokopedia Ngobrolin Pelanggan yang diselenggarakan di akun Instagram resmi kedua perusahaan. Acara itu akan dimulai pada Jumat hari ini pukul 13.30 WIB.
Dalam acara itu Bukalapak akan diwakili AVP of CSM Bukalapak, Tine E Effendy, dan dari Tokopedia yakni VP of Customer Excellence Tokopedia, Rudy A Dalimunthe. Sebagai informasi surat perjanjian itu beredar di dunia maya sejak Kamis malam kemarin.
Dalam surat itu tertulis 'Dalam menyambut Hari Pelanggan Nasional 2020, dengan ini kami, Bukalapak dan Tokopedia, berjanji untuk terus berusaha memberikan layanan terbaik kepada Anda dengan sepenuh hati sebagai ungkapan terima kasih kami atas dukungan Anda selama ini," tulis kedua startup unicorn Indonesia itu.
Belanja online semakin menjadi pilihan utama konsumen Indonesia pada sepanjang Ramadan dan Lebaran, serta pandemi COVID-19 pada tahun ini. Merujuk pada studi Snapcart tentang perilaku konsumen sepanjang Ramadan dan pandemi menunjukkan bahwa 66 persen konsumen dari 1.000 responden yang di survei di seluruh Indonesia memilih Shopee sebagai situs belanja online (e-commerce) yang paling diingat (top of mind).
Kemudian, menyusul Tokopedia dengan 16 persen, Lazada dipilih konsumen sebesar 12 persen, dan 4 persen konsumen memilih Bukalapak. Sisanya, memilih Blibli, JD.ID, Akulaku, OLX, dan Sociolla.