Tangkal Hoax, Startup Lokal Dipagari Blockchain dan Fingerprint Combat
- Dok. Hyppe
VIVA – Berdasarkan laporan terbaru We Are Social, disebutkan bahwa ada 175,4 juta pengguna internet di Indonesia pada tahun ini. Artinya, ada kenaikan sekitar 17 persen atau 25 juta pengguna internet jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Angka tersebut 64 persen dari total keseluruhan penduduk Indonesia sebesar 272,1 juta jiwa.
Sektor teknologi adalah salah satu bisnis paling menguntungkan dan memiliki peluang jangka panjang terbaik di era digital. Apalagi, wabah Corona yang mengguncang dunia tidak membuat sektor bisnis mengalami perubahan signifikan dalam penurunan laba atau produktifitas usahanya seperti yang dialami oleh sektor bisnis lainnya.
Bahkan sebaliknya, selain mampu bertahan, sektor ini justru mengalami peningkatan yang jauh lebih besar pascapandemi, tak terkecuali perusahaan-perusahaan teknologi lokal. Sesuai prediksi lembaga riset, ke depannya, sektor yang menggunakan media daring atau online sebagai motor usahanya akan tetap memimpin bisnis global.
Hal ini terbukti dalam beberapa tahun belakangan bursa Indonesia tidak hanya kedatangan banyak emiten teknologi, juga menarik banyak investor baik lokal maupun asing, seiring bertumbuhnya pengguna teknologi dan internet Tanah Air yang kian masif.
PT Hyppe Teknologi Indonesia misalnya, melihat peluang di tengah tingginya adopsi media sosial oleh warganet di Indonesia. Menurut riset Hootsuit, jumlah pengguna media sosial di Indonesia sudah mencapai 160 juta atau 59 persen dari total jumlah penduduk.
Dengan jumlah pengguna yang sangat masif, waktu rata-rata penggunaan media sosial di Indonesia juga sangat tinggi. Yakni, mencapai 3 jam 26 menit per hari atau di atas rata-rata global yang 2 jam 24 menit per hari.
Direktur Utama PT Hyppe Teknologi Indonesia, Hondo Widjaja, mengatakan masih sangat terbuka kesempatan bagi Indonesia untuk memiliki media sosial sendiri yang tidak hanya bisa dibanggakan, melainkan juga bisa bersaing di tingkat global.
Hyppe Teknologi Indonesia sendiri merupakan perusahaan startup teknologi lokal yang didirikan pada 2018 dan berkantor di kawasan Sudirman, Jakarta. Mengangkat merek ini sebagai umbrella brand-nya yang mana saat ini terdapat 10 unit bisnis yang disiapkan.
Kesepuluhnya yaitu HyppeVid (large video content/landscape video), HyppeDiary (short video content/portrait video), HyppeStory (flash stroy), HyppeChat (chatting platform/avatar chat), HyppeCompetition (competition platform), HyppeSound (audio content & music player), HyppePic (photo/image content), HyppeScript (documents content/text format), HyppeLive (live streaming platform), HyppeGames (interactive/online games).
Nantinya, 10 brand’s unit tersebut akan menjadi satu kesatuan dalam aplikasi media sosial Hyppe yang akan didukung dengan teknologi Blockchain dan Fingerprint Combat sebagai basis teknologinya untuk mencatat dan menjaga data hak kepemilikan konten mereka, sehingga kepemilikannya dapat diakui di seluruh dunia.
Melihat fitur serta teknologi yang diusung, Hyppe akan menjadi salah satu platform terbaik saat ini bagi para pembuat konten (content creator) dalam menuangkan ide kreatif mereka sekaligus memonetisasi serta menjaga hak kepemilikan konten mereka.
"Kami ingin membangun sebuah platform media sosial karya anak bangsa yang mampu bersaing di tingkat global,” ungkap Hondo, Kamis, 25 Juni 2020. Hyppe juga merupakan 'sharing economy platform', sehingga tidak hanya menjadi surga bagi content creator, pengguna atau viewer/penonton.
"Mereka juga akan mendapat penghasilan melalui iklan konten dan iklan sponsor yang mereka tonton di aplikasi Hyppe," jelasnya.
Teknologi yang diusung akan menjaga hak kepemilikan konten sekaligus membantu meminimalisir penyebaran informasi hoax di jagat maya yang kini telah menjadi salah satu ancaman nyata jika tidak segera diatasi sejak dini.
Vice President Hyppe Technology Holding’s Berhad (Asia) Sammy Goh mengatakan, PT Hyppe Teknologi Indonesia telah bermitra dan menggandeng dua perusahaan teknologi raksasa dunia dalam membangun dan mengembangkan aplikasi Hyppe sebagai platform media sosial terbesar di Indonesia.
Kapan aplikasi Hyppe akan tersedia? Menurut Hondo Widjaja, saat ini aplikasi tersebut sedang di develop. ”Ke depannya, ini juga akan menjadi habit baru bagi pengguna media sosial dalam berinteraksi sekaligus mendapatkan penghasilan melalui media daring.
"Yang jelas akan kami luncurkan tahun ini. Ditunggu saja,” papar Sammy, Saat ini Hyppe sedang melakukan finalisasi rencana pembangunan data center yang akan berpusat di kawasan kota digital, Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten.