Ada Startup Ngaku Bisa Bersihkan Sampah Antariksa, Cukup Pakai Busa

Teknologi Foam Debris Catcher milik Startup StartRocket.
Sumber :
  • Space.com

VIVA – Startup atau perusahaan rintisan asal Rusia, StartRocket, mengaku bisa membersihkan kotoran atau sampah antariksa di luar angkasa. Caranya cukup pakai semburkan busa polimer lengket lewat pesawat luar angkasa kecil yang bentuknya seperti jaring laba-laba bernama Foam Debris Catcher.

Mau Tahu Cara Membuat Investor Tertarik pada Startup Baru Anda? Ini Langkahnya!

Ide ini terlontar dari Pendiri StartRocket, Vlad Sitnikov. Menurutnya, pesawat luar angkasa ini berbentuk satelit kecil otonom yang akan menangkap dan menghilangkan orbit luar angkasa dengan memakai busa polimer lengket.

Orbit Bumi berantakan karena adanya 129 juta keping puing antariksa di mana 34 ribu di antaranya memiliki lebar 10 sentimeter, menurut Badan Antariksa Eropa (ESA).

Pertumbuhan Ekonomi hingga Inflasi Dipastikan Terjaga PPN Jadi 12 Persen, Sistem Perpajakan Makin Kuat

Benda-benda ini meluncur dengan kecepatan 28.200 km per jam di orbit rendah Bumi. Pecahan kecil saja bisa menyebabkan kerusakan pada satelit atau pesawat luar angkasa pada skala yang serius," kata dia, seperti dikutip dari situs Space, Kamis, 25 Juni 2020.

Menurut para ahli, ancaman sampah antariksa semakin mengerikan karena semakin banyaknya benda yang dikirim ke luar angkasa. Sejak awal era perlombaan ruang angkasa pada 1957, manusia setidaknya sudah mengirim 10 ribu satelit.

Apa yang Dicari Investor? 10 Faktor Kunci yang Mempengaruhi Keputusan Investasi ke Startup

Parahnya lagi, baru-baru ini SpaceX telah mendapat izin meluncurkan 12 ribu pesawat untuk satelit internet Starlink dan total permohonan mereka mencapai lebih dari 30 ribu. Lingkungan orbit yang ramai juga meningkatkan risiko tabrakan.

Sitnikov mengingatkan jika tidak segera bertindak maka manusia akan seperti berada di dalam penjara. "Ya, penjara yang dibuat oleh puing-puing," jelasnya.

Foam Debris Catcher akan mengatasi masalah ini. Satelit seberat 50 kilogram itu akan melepas busa ketika menemukan sampah dan menariknya ke arah atmosfer Bumi dan menghancurkannya.

Teknologi ini tidak mereka kembangkan sendiri. Beberapa sedang mengembangkan sistem yang akan menjaring sampah menggunakan senjata peluncur jaring. Sementara yang lainnya membuat sistem penarik sampah untuk memastikan kehancuran puing dilakukan secara cepat.

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid.

Startup Indonesia 'Berbicara Banyak' di Thailand

Startup asal Indonesia menyabet sembilan penghargaan di ASEAN Digital Awards 2025, yang digelar di Bangkok, Thailand.

img_title
VIVA.co.id
18 Januari 2025