Eks Petinggi Intelijen Israel Dirikan Startup Penangkis Serangan Siber

Ilustrasi startup.
Sumber :
  • Medium

VIVA – Mantan Kepala Badan Keamanan Israel atau Shin Bet, Yuval Diskin, baru saja mendirikan startup keamanan siber bernama Opora. Ia pernah menjadi petinggi intelijen di Shin Bet pada periode 2005-2011.

Retno Marsudi Diangkat Jadi Direktur Perusahaan Singapura Gurin Energy

Opora mengembangkan platform Adversary Threat Protection atau Perlindungan Ancaman Musuh yang mampu mendeteksi dan memonitor potensi serangan siber selama tahap persiapan dan perencanaan.

Selain itu, perusahaan menawarkan pendekatan keamanan preemptive untuk klien bisnisnya. Opora juga disiapkan untuk pra-serangan siber.

Pendapatan Energi Mega Persada Naik 8 Persen di Kuartal III-2024

Mengutip situs Kr-Asia, Rabu, 17 Juni 2020, perangkat lunak atau software juga menyediakan adversary firewall untuk perusahaan dan organisasi yang memungkinkan memblokir dan kebocoran sebelum kampanye inisial dan seluruh rantai serangan.

Menurut Diskin, pendekatan yang dilakukan Opora meminjam dari cara keamanan Israel, yaitu mengatakan serangan teror dan bunuh diri di mana waktu adalah segalanya serta keinginan untuk mencegah serangan.

15 Pinjaman Online Syariah Terbaik 2024, Aman dan Langsung Cair dalam Hitungan Jam

"Penyerang adalah manusia dan mereka melakukan kesalahan. Jika Anda ada di tempat yang benar di waktu yang tepat, Anda bisa menangkap mereka," katanya.

Ia menambahkan teknologi perusahaan bisa mengidentifikasi infrastruktur ancaman dan mengumpulkan informasi tentang potensial target serta niat.

Diskin menjelaskan jika pendekatannya berfokus pada penyerang, membawa strategi yang berbeda dari pasar masyarakat sipil dan bisa menutup celah antara attacker dan defender.

Menurut salah satu pendiri dan kepala intelijen Opora, Noam Jolles, perusahaannya membangun lanskap ancaman bagi organisisasi untuk meningkatkan level lapangan. Ia menuturkan kesuksesan serangan siber memburuhkan pengorganisasi, persiapan serta waktu, dan di sanalah Opora masuk.

"Kami memulai Opora karena kami sadar untuk mendapatkan kontrol atas keamanan siber dan musuh yang sebagian besar ada dibalik kekacauan itu, tim IT membutuhkan keunggulan preemptive," ungkap Jolles.

Kantor pusat Opora berada di San Fransisco, Amerika Serikat, namun tim R&D di Israel. Mereka baru saja mengumpulkan US$7 juta dalam seed round yang dipimpin oleh Jerusalem Venture Partners (JVP).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya