Meski New Normal, Tatap Muka Cukup dari Virtual
- Smart meetings
VIVA – Di tengah pandemi COVID-19 yang masih berlangsung serta adaptasi kebiasaan baru menuju new normal, protokol kesehatan ketat yang selama ini berjalan akan terus diterapkan, termasuk di industri properti.
Pembatasan atau pengurangan pertemuan tatap muka untuk sementara waktu masih harus dilakukan. Jika pada kondisi normal para pencari properti bisa langsung menuju target hunian yang menjadi incaran, kini mereka bisa memanfaatkan portal properti untuk mendapatkan informasi dasar untuk pencairan.
Sementara para pelaku industri properti tetap bisa aktif menjalankan bisnis propertinya, terutama dengan memanfaatkan dukungan teknologi yang semakin canggih. Salah satunya menggunakan fitur “StoryTeller”.
StoryTeller adalah fitur yang mendigitalisasi sebuah proyek properti secara 360 derajat dengan lebih mendalam, baik interior unit-unitnya maupun suasana dan pemandangan di sekitarnya.
Inovasi ini menghadirkan proyek dan hunian langsung ke hadapan pembeli properti agar mempermudah dalam melihat, memilih, dan bahkan mencatat minat untuk unit properti, berdasarkan preferensi sesuai dengan ketersediaan secara real-time.
Menurut Marine Novita, country manager Rumah.com, pandemi COVID-19 jelas mempengaruhi aktivitas pemasaran properti. Langkah-langkah penerapan social dan physical distancing telah membentuk perilaku konsumen yang baru, termasuk ekspektasi seputar pembelian dan penjualan properti lewat inovasi teknologi properti.
“Sebagai gambaran, seorang tenaga pemasaran yang sebelumnya hanya dapat membuat 1-2 perjanjian dalam sehari, kini bisa melakukannya dengan 6 calon konsumen. Adanya dukungan teknologi seperti fitur StoryTeller ini membuat pengembang, penjual dan calon pembeli properti bisa melakukan transaksi penjualan properti kapan pun dan di mana pun," katanya, Selasa, 16 Juni 2020.
Selain itu, Marine juga menjelaskan pemerintah telah resmi menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Tabungan Perumahan Rakyat yang akan memberikan fasilitas tabungan perumahan untuk pekerja baik PNS, TNI/Polri atau pekerja swasta dan mandiri.
Tapera diklaim sebagai salah satu solusi mengatasi backlog perumahan di mana menurut data terakhir dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) masih mencapai angka 7,6 juta unit.
Dengan begitu, Tapera akan menjadi sarana penyediaan dana murah jangka panjang dan berkelanjutan untuk pembiayaan perumahan yang terjangkau dan layak huni, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
“Masyarakat atau pekerja kelas menengah perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah agar bisa segera memiliki rumah. Mereka sebaiknya mendapatkan fasilitas atau kemudahan lainnya karena sudah menjadi peserta Tapera," ungkap Marine.