Corona Bikin Perilaku Konsumen Berubah, E-Commerce 'Menang Banyak'
- One Month
VIVA – Sejak wabah Virus Corona COVID-19 merebak, survei yang dilakukan otoritas e-commerce dunia, seperti Criteo-Prancis, menjelaskan bahwa angka kenaikan transaksi e-commerce secara global mencapai 50 persen, di mana kawasan Asia Tenggara sudah 80 persen.
Sementara itu, Nielsen menyebutkan jika 30 persen dari mereka yang baru pertama kali belanja online mengaku ingin kembali melakukannya. Pada sisi lain, pertambahan penjual juga mengalami kenaikan signifikan. Hal ini pun diakui oleh Direktur Utama Egogo Hub Indonesia, Benny Tanadi.
"Transaksi semua kategori produk yang ditangani Egogo Hub Indonesia juga melambung. Yang terkecil 20-30 persen, lainnya atau hampir sebagian besar melambung di atas 100 persen. Bahkan ada yang hingga 300 persen," ungkapnya, Jumat, 12 Juni 2020.
Melambungnya nilai transaksi tersebut, diyakini Benny, sebagai dampak langsung kebijakan tetap di rumah, penyekatan wilayah, penutupan toko dan pasar, pembatasan transportasi umum, dan ketakutan akan risiko penularan yang disebabkan aktivitas jual-beli tatap muka.
Akibatnya, perilaku konsumen jadi berubah. Mereka yang telah berbelanja online menjadi semakin sering melakukannya dan mereka yang belum pernah, semakin banyak yang mulai melakukannya.
Sebagai e-commerce enabler, Egogo Hub Indonesia biasa menerima permintaan kerja sama dari merek atau brand lokal maupun luar negeri, baik skala UMKM maupun yang telah besar. Demikian juga email atau telepon dari orang-orang yang ingin meningkatkan penjualan e-commerce mereka atau yang baru ingin mulai.Â
"Sejak pandemi meluas, permintaan dan telepon ini meningkat tajam dan 'dapat ditebak', mereka yang kemudian menjadi partner kami berhasil meraih hasil positif dalam waktu sangat cepat," ungkap Benny.
Sebagai informasi, e-commerce enabler merupakan perusahaan yang menyediakan berbagai layanan untuk bisnis berbasis e-commerce atau dalam istilah umum, bisnis online. Layanan yang diberikan biasanya bersifat A to Z, dari mulai urusan kreatif desain, foto atau video produk sampai pengepakan dan pengiriman barang.
"Dampak jangka panjang wabah Virus Corona terhadap ekonomi memang penuh ketidakpastian. Tapi satu hal bisa saya pastikan, pasar terbesar sekarang ada di e-commerce. Apa pun produk Anda, calon pembeli terbesar Anda kini ada di sana," tutur Benny.