Investasi Forex Punya Risiko Tinggi, Ada Tapinya

Ilustrasi trading forex.
Sumber :
  • The Balance

VIVA – Bisnis perdagangan (trading) online emas dan forex (foreign exchange) atau pertukaran mata uang asing mulai dilirik sebagai alternatif investasi di tengah pandemi Virus Corona COVID-19. Salah satu alasannya karena bisa dikerjakan dari rumah (work from home/wfh) hanya bermodalkan smartphone serta koneksi internet.

Wamenperin Minta Swiss Tingkatkan Investasi di Indonesia, Tawarkan Hal Ini

Broker merupakan salah satu istilah yang sangat umum dalam trading forex. Investasi di forex trading menjanjikan potensi keuntungan yang besar. Tapi, risiko yang harus dihadapi juga tak kalah besar.

Direktur Utama Didimax, Andrie Gunawan Sanjaya menuturkan, trader tak perlu membuang banyak waktu untuk urusan deposit dan penarikan dana. Sebab, kecepatan menjadi keunggulannya.

Investasi Bitcoin Vs Saham, Mana yang Paling Cuan dan Cepat Bikin Kaya Raya?

"Untuk proses ini klien tak perlu khawatir lantaran hanya perlu waktu 20 menit. Selain itu trader tidak dikenakan biaya tambahan yang dibebankan kepada para klien," ungkapnya di Jakarta, Kamis, 4 Juni 2020.

Andrie juga menawarkan spread dan komisi yang rendah. Spread ini, lanjut dia, tentu sangat berpengaruh pada pendapatan trading. Karena, semakin besar spread dan komisi yang dibebankan kepada trader maka keuntungannya akan berkurang.

Vinfast Investasi Rp 4 Triliun Bangun Pabrik Mobil Listrik di Subang, Siap Produksi 50 Ribu Unit

Bukan itu saja. Wabah Virus Corona membuat orang-orang terpaksa bekerja dari rumah. Dengan begitu mereka mulai memikirkan investasi baru dengan pengembalian yang cepat, di mana salah satunya lewat trading emas dan forex.

Ia menginformasikan bahwa Didimax membuka kantor cabang baru di Pekanbaru dan Yogyakarta dengan nilai investasi Rp30 miliar. Sebelumnya perusahaan ini telah membuka kantor cabang di Makassar, Sulawesi Selatan.

"Kami berharap pelayanan kepada para nasabah terus meningkat, serta memberikan edukasi terkait investasi trading forex kepada masyarakat luas agar tidak terjebak oleh investasi bodong, sehingga bisa menghasilkan return yang maksimal," jelas Andrie.

Pergerakan IHSG beberapa waktu lalu (foto ilustrasi)

Analis Prediksi IHSG Memerah, Intip 5 Rekomendasi Saham Potensial Cuan

IHSG diprediksi masi relatif bergerak lebih rendah pada perdagangan Rabu, 12 Maret 2025. Kemarin, IHSG ditutup melemah 0,79 persen ke level 6545. Analis jagokan saham ini

img_title
VIVA.co.id
13 Maret 2025