Tokopedia Jadi Bulan-bulanan Hacker
- The Investor
VIVA – Tokopedia menjadi bulan-bulanan hacker atau peretas. Setelah geger isu bocornya 15 juta data pribadi pengguna awal bulan ini, kini salah satu startup unicorn Indonesia itu kembali dihebohkan oleh aksi hacker berjuluk ShinyHunters yang mengaku membobol 25 juta email dan kata sandi pengguna mereka, lalu dijual di situs dark web.
Hal tersebut berdasarkan informasi yang dikutip dari situs ZDNet, Senin, 25 Mei 2020. ShinyHunters mengklaim telah meretas basis data pengguna Mathway, aplikasi pemecahan soal-soal matematika. Peretas ini juga sebelumnya membobol data layanan Wishbone dan Zoosk.
ShinyHunters mengklaim jika mereka mengakses backend perusahaan, mengambil database, dan kemudian menghapus akses mereka untuk menghindari deteksi. Sejak awal Mei tahun ini, peretas telah menjual data Mathway di dark web dan setelah itu mulai menjualnya di forum peretasan publik tersebut.
Mereka juga mengaku data Mathway dijual seharga US$4 ribu (Rp57,8 juta) dalam bentuk uang digital seperti Bitcoin atau Monero. Sampel data yang dilihat oleh ZDNet, di antaranya email pengguna dan kata sandi dalam kondisi di-hash. Namun, algoritma hashing kata sandi tidak diketahui dalam jenis apa.
Menanggapi hal ini, Mathway mengakui terjadinya pelanggaran data tersebut dan berjanji untuk memberitahu semua pengguna yang terpengaruh. “Kami baru-baru ini menemukan bahwa data akun pelanggan Mathway tertentu, email dan kata sandi hash dan salt, dicuri oleh pihak yang tidak berwenang,” demikian keterangan resmi Mathway.
Mereka pun sudah mengetahui hal ini dan menggandeng perusahaan keamanan data terkemuka untuk menyelidiki, mengatasi setiap kerentanan dan memulihkan insiden tersebut.
Saat ini, Mathway menjadi salah satu aplikasi pendidikan paling populer di pasaran. Mathway sangat populer di kalangan siswa karena membantu memecahka soal-soal matematika dasar dan lanjutan. Mathway tersedia sebagai aplikasi seluler di Android dan iOS, juga layanan website atau situs.
Sebelumnya, dunia e-commerce geger akibat dugaan bocornya 15 juta data pribadi pengguna Tokopedia di dunia maya. Hal ini terendus dari sebuah postingan yang diunggah oleh sebuah akun Twitter @underthebreach, dikutip pada Sabtu, 2 Mei 2020. Akun tersebut kerap membagikan kasus kebocoran data pribadi yang tersebar di internet.
Menurut akun tersebut, sekitar 15 juta data pribadi pengguna dari unicorn milik William Tanuwijaya itu ada sekitar 15 juta data pengguna Tokopedia yang dibagikan di forum dark web, di mana data tersebut diperoleh pada Maret 2020. "Basis data berisi email, hash kata sandi, nama," demikian keterangan dari akun @underthebreach.