Calon Mahasiswa Bisa Daftar Kuliah Lewat Aplikasi, Imbas COVID-19

Ilustrasi anak kuliah.
Sumber :
  • http://www.indotopinfo.com/

VIVA – Wabah Virus Corona COVID-19 yang melanda Indonesia juga ikut memberikan dampak negatif pada sektor pendidikan Indonesia.

Profil dan Kisah Inspiratif Mbah Guru Matematika, Pengajar Viral yang Dapat Penghargaan dari Prabowo

Para siswa-siswi sekolah menengah atas (SMA), selain harus melakukan kegiatan belajar-mengajar atau KBM di rumah tanpa tatap muka dengan guru, juga menghadapi tantangan saat mendaftar perguruan tinggi di tengah peraturan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).

Informasi saja, beleid PSBB dilakukan bertahap, khususnya wilayah ibu kota dan daerah penyangganya. Provinsi DKI Jakarta menerapkan pada 10 April lalu. Disusul Kota Bogor, Depok dan Bekasi lima kemudian, serta Tangerang Raya dimulai Sabtu hari ini, 18 April 2020.

Mbah Guru Matematika yang Viral Ngajar di Live TikTok Dapat Penghargaan dari Prabowo Sebesar Rp100 Juta

Sementara jumlah kasus Virus Corona di Indonesia hingga Jumat sore, 17 April 2020, mencapai 5.923 orang. Jumlah pasien yang sembuh 607 orang, sedangkan meninggal dunia sebanyak 520 orang. Meski ada aturan PSBB, namun sejumlah universitas telah meluncurkan solusi pendaftaran kuliah instan lewat aplikasi mobile bernama goKampus.

Nathanael Santoso, selaku kepala eksekutif goKampus, mengatakan telah mengambil inisiatif bersama 150 universitas di Indonesia untuk mentransformasi sistem pendaftaran secara online sehingga memudahkan para calon mahasiswa untuk mendaftar di perguruan tinggi pilihan mereka. Contohnya Universitas Tarumanegara (Untar).

Daftar 5 Beasiswa Gratis ke Luar Negeri untuk S1-S3 yang Tidak Memerlukan Pengalaman Kerja

Kuliah Online

"Aplikasi ini membuat calon mahasiswa bisa mendaftar, mengelola status kemahasiswaan, sampai berkesempatan untuk mendapatkan dana pendidikan yang membantu meringankan biaya kuliah," kata dia di Jakarta, Jumat, 17 April 2020.

Santoso melanjutkan, beberapa kemudahannya antara lain calon mahasiswa cukup upload atau mengambil foto rapor, lalu akan diverifikasi melalui sistem goKampus. Lalu, siswa yang belum memiliki foto cetak 3x4 juga bisa mendaftar dengan menggunakan foto selfie di ponselnya.

Menurut data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendibud), jumlah lulusan SMA sederajat yang mau melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi masih di bawah 60 persen setiap tahunnya. Salah satunya karena dampak dari pandemi COVID-19.

Selain aplikasi goKampus, Santoso mengatakan telah meluncurkan satu fitur tambahan bernama Instant Approval. Dengan fitur ini calon mahasiswa yang mendaftar cukup upload rapor di aplikasi mobile dan langsung menerima keputusan penerimaan dari universitas melalui aplikasi goKampus dalam waktu satu jam.

Hal ini berbeda dengan cara biasa yang butuh waktu tunggu berminggu-minggu. Fitur Instant Approval juga memberikan manfaat tambahan lain, yaitu biaya pendaftaran gratis sehingga calon mahasiswa tidak lagi diwajibkan membayar formulir pendaftaran untuk setiap submisi.

Ilustrasi perpustakaan kampus

“Fitur tambahan ini bagian dari transformasi digital yang konkret untuk pendaftaran kuliah paling cepat dan paling murah. Lewat goKampus, calon mahasiswa bisa mendapatkan layanan perkuliahan digital. Mulai dari pendaftaran banyak universitas hanya dalam satu kali proses, mendapat beasiswa, mengurus kegiatan kampus hingga mendapat magang dan kerja setelah lulus kuliah," ungkap Santoso.

Secara total, sudah lebih dari 140 ribu siswa yang menggunakan aplikasi goKampus, sedangkan yang memanfaatkan fitur Instant Approval mencapai 4 ribu siswa, lewat goKampus mobile app yang dapat diakses melalui situs desktop maupun Android dan iOS.

Sementara itu, Ketua Pengurus Yayasan Tarumanagara, Gunardi Lie mengaku, tahun ini seluruh universitas dituntut beradaptasi dan harus tetap menjamin keberlangsungan pendidikan di tengah pandemi COVID-19.

Oleh karena itu, ia mengimbau kepada generasi muda atau Z yang selalu menghabiskan waktu dengan gadget, pendaftaran calon mahasiswa baru kini bisa melalui aplikasi mobile.

"Saat ini satu-satunya solusi yang bisa dilakukan. Kami senang dapat bekerja sama dengan tim goKampus yang menyediakan solusi tersebut, dan dalam waktu yang sangat cepat mampu merespons kebutuhan generasi Z," jelas Lie.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya