#DiRumahAja, Mainkan Jempol di Hape Bisa dapat Cuan 20 Persen
- WUSF
VIVA – Bisnis perdagangan (trading) online emas dan forex (foreign exchange) atau pertukaran mata uang asing mulai digemari sebagai alternatif investasi di tengah pandemi Virus Corona COVID-19. Selain bisa dikerjakan dari rumah (work from home) atau #dirumahaja, lantaran bermodal hape (smartphone) dan koneksi internet, juga tingkat pengembalian atau return dinilai besar.
Kepala Eksekutif Didimax, Yadi Supriyadi, mengklaim banyak trader atau investor meraup untung (cuan) lebih dari 20 persen dalam satu hari di platformnya. Ia mengaku pada awal tahun ini jumlah volume perdagangan di startup trading online itu mencapai 100 ribu lot per bulan dengan produk lebih dari 26 instrumen forex, termasuk emas.
"Virus Corona membuat orang-orang terpaksa bekerja dari rumah. Jadi mereka mulai memikirkan investasi baru dengan pengembalian yang cepat. Salah satunya trading emas dan forex," kata dia di Jakarta, Kamis, 9 April 2020.
Yadi menyebut perusahaannya telah mengantongi izin beroperasi dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dan merupakan anggota Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) serta anggota Kliring Berjangka Indonesia (KBI).
Untuk lebih memperkenalkan trading online emas dan forex ke masyarakat, Didimax memperluas pasar lewat pembukaan kantor cabang di Makassar, Sulawesi Selatan. Tak tanggung-tanggung, investasi yang dikeluarkan kantor cabang ini mencapai Rp15 miliar.
"Infrastruktur kantor Rp5 miliar dan sisanya modal kerja. Kami ingin mengedukasi masyarakat agar tidak terjebak oleh investasi bodong, dan juga membuka lapangan pekerjaan. Target kami 1 juta lot transaksi serta capaian 3 ribu nasabah untuk tahun pertama," jelasnya.
Yadi mengingatkan jika saat ini merupakan waktu yang tepat untuk memulai bisnis trading forex karena tidak terkena dampak wabah Virus Corona. "Bisnis ini bisa dikerjakan dari mana saja dan kapan pun," ungkap dia.