Wabah COVID-19 jadi Berkah Startup Pendidikan Genjot Belajar Online

Aktivitas belajar mengajar di suatu sekolah. (Ilustrasi)
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA – Merebaknya wabah Virus Corona COVID-19 membuat pemerintah daerah memutuskan meniadakan kegiatan sekolah beberapa waktu ke depan. Kebijakan belajar dari rumah (work from home) dirasa bisa meredam penyebaran virus tersebut.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Dengan kebijakan ini, sejumlah startup pendidikan berlomba-lomba mengadakan sejumlah program. Tujuannya untuk membantu kegiatan belajar tetap berlangsung walaupun anak-anak tidak bisa pergi ke sekolah secara langsung. Berikut kebijakan 4 startup pendidikan yang membantu siswa belajar dari rumah lewat platform aplikasi mereka:

1. Ruangguru

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Ruangguru mengumumkan membuka Sekolah Online Ruangguru Gratis lewat aplikasinya. Melalui aplikasi ini, siswa bisa mengikuti pembelajaran jarak jauh dengan live teaching setiap Senin hingga Jumat.

Sekolah online ini dimulai pukul 08.00 hingga 12.00 dengan 15 kanal live teaching. Seluruh kanal mencakup semua mata pelajaran dengan kurikulum nasional mulai kelas 1 SD sampai 12 SMA.

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

Selain live teaching, fitur Bank Soal dan Online Tryout juga bisa digunakan secara gratis. Ruangguru juga menyediakan Pelatihan Guru Online gratis selama satu bulan ke depan.

"Hadirnya Sekolah Online Ruangguru Gratis merupakan bentuk kepedulian kami terhadap keselamatan dan kesehatan jutaan guru, siswa dan keluarga, serta upaya kami untuk memastikan bahwa akses terhadap pendidikan tetap terbuka bagi seluruh siswa di Indonesia, di mana pun dan kapan pun," kata Pendiri dan Kepala Eksekutif Ruangguru, Belva Devara, Senin, 16 Maret 2020.

2. Cakap

Salah satu pemain edu-tech ini juga mengatakan kesiapakannya menyediakan online platform untuk alternatif kegiatan belajar mengajar selama merebaknya Covid-19. Cakap mengembangkan solusi layanan pendidikan atau disebuat Education As A Service atau EAAS.

"Kesehatan tetap harus diutamakan ditengah merebaknya pandemi COVID-19. Dengan teknologi dibidang pendidikan yang kami kembangkan, diharapkan dapat membantu kegiatan belajar mengajar secara aman melalui pembelajaran jarak jauh. Kami siap membantu pemerintah, lembaga pendidikan dan juga masyarakat Indonesia untuk melawan COVID-19 dengan menyediakan teknologi dan akses belajar secara daring," ujar CEO Cakap, Tomy Yunus.

3. Zenius

Mengikuti kebijakan sejumlah pemerintah daerah yang menghentikan kegiatan bersekolah, Zenius mengeluarkan kebijakan menggratiskan akses ke 80ribu video pembelajarannya. Menurut pihak perusahaan ini dilakukan untuk memudahkan akses siswa belajar dari rumah secara mandiri dan persiapan menuju Ujian Nasional (UN).

"Dalam kondisi saat ini, Zenius berupaya mengerahkan seluruh upaya terbaik kami untuk mendukung kebijakan pemerintah yang sementara waktu harus melakukan kegiatan belajar mengajar jarak jauh. Selain dapat diakses secara gratis, mayoritas video pembelajaran dihadirkan dengan format whiteboard yang memerlukan kuota internet paling hemat, sehingga diharapkan dapat memudahkan akses seluruh siswa kelas 1 sampai 12 untuk belajar mandiri dan mempersiapkan diri untuk menghadapi UN," kata CEO Zenius Education, Rohan Monga.

4. Quipper

Quipper juga mengatakan ingin membantu pihak sekolah dan guru memaksimalkan pembelajaran saat merebak Covid-19. Yaitu lewat salah satu produknya Quipper School, yang merupakan platform learning management system atau LMS secara gratis.

Dengan Quipper School, guru bisa mengelola materi pembelajaran, ujian dan nilai siswa. Sedangkan bagi siswa bisa mengerjakan pekerjaan rumah dan tugas secara online lewat perangkat digital.

"Untuk mendukung langkah antisipasi yang dikeluarkan oleh pemerintah terkait penyebaran COVID-19, pemanfaatan edutech yang memiliki fitur LMS dapat menjadi salah satu solusi untuk tetap memaksimalkan kegiatan belajar mengajar bagi para guru dan siswa," kata Business Development Manager Quipper Indonesia, Ruth Ayu Hapsari.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya