Mendikbud Nadiem Makarim Diingatkan soal Platform Edutech
- vstory
VIVA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim diingatkan soal platform edutech atau pendidikan berbasis teknologi agar diberi payung hukum. Dengan begitu bisa dilibatkan dalam penyusunan kurikulum maupun silabus.
"Saya melihat saat ini mereka (edutech) tak tahu kurikulum yang sekarang seperti apa dan tujuannya ke mana. Dengan keterlibatan ekosistem teknologi pendidikan ini justru bisa membantu mengarahkan apa yang harus diperbaiki dan dikembangkan bersama di dunia pendidikan," kata Vice President Business Development Bahaso, Calvin Capnary di Jakarta, Kamis, 5 Maret 2020.
Ia juga mengingatkan regulasi yang dimaksud di sini lebih kepada keterlibatan seperti apa yang harus dilakukan platform edutech di sektor pendidikan. "Mau apa sih edutech-edutech ini. Kita bisa bikin apa, kebutuhannya seperti apa. Ini yang harus dipetakan," jelasnya.
Selain itu, Calvin sangat mendukung pengembangan belajar bahasa Inggris yang digaungkan oleh Mendikbud Nadiem Makarim. Menurutnya, sebanyak 90 persen konten pembelajaran terletak di bahasa Inggris.
"Jadi gimana kita mau berkembang, mau berkompetisi dengan negara-negara lain, tapi ilmunya kita enggak paham cara menyerapnya. Artinya, ada kendala di bahasa," tutur dia.
Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan bahwa teknologi digital memungkinkan untuk memberi akses luas tak terbatas bagi seluruh masyarakat.
Pada kesempatan yang sama, operator seluler Telkomsel memiliki paket Ilmupedia yang saat ini bisa digunakan di empat aplikasi edutech yaitu Quipper, Cakap, Bahaso, dan Zenius.
Paket tersebut bisa diaktifkan oleh pengguna layanan prabayar Telkomsel diaktifkan lewat aplikasi MyTelkomsel atau lewat akses *363*844#, selain itu mereka juga mengadakan cerdas cermat online bertajuk Ilmupedia Berani Jawab.
Vice President Mass Market Telkomsel, Hastining B.Astuti, mengatakan saat membuat program ini maka akses belajar di mana saja bisa dilakukan. "Lewat Ilmupedia diharapkan bisa menginspirasi semua pihak dengan teknologi yang dimiliki," tuturnya.