Crewdible, dari Titip Stok Barang Sampai Dapat Pendanaan Rp21 Miliar
- Paymill
VIVA – Crewdible saat ini dikenal sebagai aplikasi jaringan pergudangan mikro yang siap membantu pedagang e-commerce. Aplikasi ini memanfaatkan fasilitas kosong seperti rumah, ruko, kantor dan gudang untuk dijadikan tempat penyimpanan pesanan jual beli online.
Saat ini, aplikasi Crewdible semakin besar dengan anggota yang banyak dan lokasi yang lebih luas. Bahkan mereka disebut telah mendapatkan pendanaan seri A dengan nilai Rp21 mliar dari Global Founders Capital (GFC).
Pendanaan sebesar itu tidak didapatkan oleh Crewdible dengan mudah. Diawali di tahun 2015, seorang anak bangsa bernama Dhana Galindra memulai proyek sampingan dengan nama Lean, brand olahraga yang dijual secara online.
Dalam waktu singkat bisnisnya mulai naik daun. Tahun 2016, meski merupakan pekerja kantoran dan juga harus mengurus aktivitas lainnya, Dhana berencana untuk terus mengembangkan bisnis onlinenya. Dhana memutuskan untuk bermitra dengan karyawan yang bekerja di beberapa kantor logistik untuk menyimpan stok barang Lean dan memprosesnya ketika terjadi transaksi.
“Mitra-mitra tersebut akan mendapatkan komisi Rp5.000 untuk setiap paket yang terkirim. Tujuannya adalah agar kompleksitas bisnis tidak meningkat ketika bisnisnya bertambah besar. Ternyata model ini bekerja dengan sangat baik, kami berhasil memperbesar stok barang tanpa perlu menyewa ataupun memperkerjakan karyawan,” ujar Dhana, Founder dan CEO dari Crewdible pendiri Crewdible, dalam keterangannya, Rabu, 30 Oktober 2019.
Dari pengalaman tersebut, ternyata banyak pedagang eCommerce lainnya menganggap ini adalah ide yang sangat bagus hingga mereka ingin menggunakan cara yang sama. Melihat kesempatan ini, Dhana memutuskan untuk membuat aplikasi agar penjual lainnya dapat menjalankan bisnis eCommerce sambil berpergian, saat meeting dan bahkan saat liburan sekalipun, aplikasi tersebut dinamakan Crewdible.
“Konsep yang revolusioner ini memiliki 2 keuntungan, yakni gudang-gudang Crewdible dapat ditempatkan dimanapun, bahkan di tempat-tempat yang sangat mahal dan strategis sekalipun, seperti di pusat kota. Selain itu harganya juga terjangkau karena Crewdible tidak perlu membayar biaya overhead seperti biaya sewa gudang, biaya setup, biaya pemeliharaan dan lain-lain,” ujarnya.
Dikatakan Dhana, salah satu misi Crewdible adalah membantu penjual kecil untuk menjadi perusahaan besar dengan menawarkan jasa yang dapat mengatasi masalah operasional (pencatatan penjualan, inventory, stock opname, packing dan kirim ke ekspedisi) tanpa ada biaya sewa harian gudang, biaya hanya akan dikenakan jika terjadi transaksi.
“Dengan sistem yang mumpuni, kami berharap dapat membantu pedagang online dalam perjalanan bisnisnya mulai dari 20 transaksi sampai 100,000 transaksi per bulannya” tutur Sony Gultom, CTO dan co-founder Crewdible.
Disisi lain, Crewdible “menyulap” tempat-tempat kosong yang tidak strategis menjadi bisnis yang sangat menjanjikan. Dengan sistem crowdsource, Crewdible juga membantu para pemilik properti dalam memanfaatkan bangunan yang kosong atau tidak terpakai. Mereka bisa mendapat keuntungan dari hasil bermitra dengan Crewdible.
Sejak mendapatkan pendanaan tahap awal, Crewdible berkembang 40 kali dalam waktu 12 bulan. Pertumbuhan yang luar biasa membantu meyakinkan Global Founder Capital, capital ventura ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan investasi. Bulan Oktober 2019, Crewdible mendapatkan pendanaan sejumlah Rp21 miliar untuk tahap pre-series A yang dipimpin oleh Global Founders Capital.
Dhana menjelaskan bahwa dana investasi tersebut akan digunakan untuk memperluas kehadiran Crewdible di kota-kota besar di Indonesia, kegiatan pemasaran dan yang paling penting adalah untuk mengembangkan sistem yang dapat memenuhi kebutuhan pasar yang sangat bervariasi dan jumlah traffic yang sangat banyak.