Hindari Dampak Buruk Kabut Asap, Butuh Edukasi ke Personal
- kemenhub
VIVA – Bencana kabut asap telah berhari-hari menyelimuti wilayah Sumatera dan sekitarnya, bahkan sampai ke negara tetangga. Potensi penyakit yang ditimbulkan memaksa harus ada edukasi untuk mencegahnya.
Tak adanya edukasi untuk menolong diri sendiri mencegah penyakit yang ditimbulkan oleh kabut asap ini membuat masyarakat lebih memilikh untuk beraktivitas di luar ruangan. Pelaksanaan kegiatan luar ruangan seperti upacara bendera dan olahraga, seringkali dialihkan menjadi pelajaran di dalam ruangan.
Fenomena inilah yang menjadi perhatian khusus trip.com, aplikasi teknologi penyedia layanan perjalanan. Mereka memberikan edukasi dan bantuan alat penanggulangan kabut asap untuk diri pribadi dan sekolah.
“Kami melihat urgensi untuk memberikan dukungan kepada para korban bencana kabut asap, secara khusus para pelajar. Diharapkan ini bisa motivasi semangat bagi para pelajar untuk tetap setia menuntut ilmu di tengah keadaan yang kurang signifikan saat terjadi kabut asap,” ujar Stanly Fredrik Napoleon, General Manager Indonesia Trip.com - Ctrip Group, dalam keterangannya, Jumat, 18 Oktober 2019.
Ctrip International, Ltd., induk perusahaan Trip.com asal China kebetulan juga berulang tahun yang ke-20. Mereka berharap dapat membangun kesadaran para pelajar sejak dini untuk bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan hutan, guna menghindari ancaman kebakaran.
Trip.com juga memberikan tips dan trik dalam menghadapi kabut asap kepada masyarakat Indonesia, secara khusus kepada pelajar yang berada di daerah Sumatera dan Kalimantan. Penting bagi generasi muda untuk mengantongi pengetahuan, untuk mengambil langkah yang tepat saat terjadi hal yang serupa dikemudian hari.