Punya Duit Rp3 Juta Bisa Kredit Ponsel, Dapat Diskon Pula
- The Verge
VIVA – Ponsel pintar atau smartphone sudah menjadi kebutuhan utama bagi sebagian besar masyarakat di dunia.
Selain sebagai alat komunikasi, perangkat ponsel juga bisa digunakan untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah, misalkan berbisnis toko online. Tapi terkadang ada saja kebutuhan mendesak untuk segera mengganti ponsel dengan yang baru.
Contohnya saja karena rusak atau hilang secara tidak sengaja. Namun sebenarnya masyarakat bisa memanfaatkan solusi yang ditawarkan oleh salah satu perusahaan kredit ponsel terpercaya seperti Indodana.
Indodana merupakan provider aplikasi kredit ponsel online yang banyak memberi benefit. Menurut Direktur Utama Indodana, Ronny Wijaya, manfaat yang bisa didapatkan pengguna adalah bisa mendapat perangkat tanpa mengacaukan finansial, terdapat diskon dan ongkos kirim serta syarat yang mudah.
Ia mengaku sengaja menggunakan strategi potongan harga untuk menarik minat konsumen. Tidak hanya menjadi strategi perusahaan, Ronny mengaku diskon menjadi suatu hal yang sangat menguntungkan untuk pembeli. Terlebih pembelian di sana tidak membutuhkan uang muka dan bisa dicicil hingga enam bulan.
"Tapi ada syarat-syarat yang harus diikuti. Untuk bisa mengajukan kredit, pemohon minimal berusia 21-50 tahun, warga Negara Indonesia, menyertakan e-KTP sebagai tanda berdomisili di Indonesia, punya pekerjaan tetap minimal tiga bulan dengan penghasilan minimal Rp3 juta serta punya akun bank," kata dia di Jakarta.
Kemudian, Ronny melanjutkan, cara pengajuannya adalah untuk terlebih dahulu mengunduh aplikasi Indodana di Playstore. Lalu, pilih smartphone yang diinginkan. Klik opsi 'beli' dan kemudian klik tenor cicilan.
"Berikutnya, lakukan konfirmasi pemesanan dan lengkapi berkas yang diminta yang sudah disebutkan sebelumnya. Jika pengajuan diterima, maka nasabah hanya perlu menunggu deringan ponsel di rumah," jelas Ronny.
BCA Bukukan Laba Bersih Rp 50,5 Triliun hingga November 2024
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatat laba bersih (bank only) Rp 50,5 triliun sampai dengan November 2024.
