Rencana Jokowi Bangun Lembaga Manajemen Talenta Dinilai Tepat
- Dok. Idtalent
VIVA – Rencana Presiden Joko Widodo membangun lembaga manajemen talenta Indonesia dinilai sangat tepat dan strategis. Sebab, harus disadari bahwa investasi terbesar dalam sebuah peradaban bangsa adalah manusia.
Berdasarkan indeks yang dirilis oleh World Economic Forum menyebutkan bahwa Indonesia berada pada posisi ke 45 dari 140 negara dalam indeks daya saing global atau Global Competitiveness Index 2018.
Kemudian, pada laporan Global Talent Competitiveness Index 2019, Indonesia tercatat berada di peringkat 67 dari 125 negara di dunia.
Politisi PDI Perjuangan, Putra Nababan mengungkapkan, tidak sedikit orang yang bekerja dengan mentalitas karyawan di Indonesia. Baik birokrasi pemerintahan, BUMN maupun swasta.
Menurutnya, mentalitas karyawan yang dimaksud, yaitu kerja pas-pasan dan minim terobosan. “Pak Jokowi merasakan betul hal itu. Melalui lembaga manajemen talenta diharapkan ada lompatan atau terobosan terhadap mentalitas manusia Indonesia," kata dia, lewat keterangannya, Senin, 15 Juli 2019.
Putra melihat jika Jokowi ingin manusia-manusia bertalenta tumbuh di Indonesia. Sebab, hanya manusia bertalenta yang punya spirit terobosanlah yang dapat memajukan negeri ini.
"Karena itu jugalah, tahun 2017, saya dan kawan-kawan membentuk platform digital Idtalent untuk menemukan manusia-manusia bertalenta di Tanah Air. Saya juga sudah mendatangi lebih dari 50 kampus untuk menyuarakan gerakan ini," ungkapnya.
Dalam Pidato 'Visi Indonesia' di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu, 14 Juli 2019, pasangan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Joko Widodo-Ma'ruf Amin mempaparkan lima visi, yang di antaranya menekankan pada pentingnya membangun lembaga manajemen talenta Indonesia.
Menurut Jokowi, pemerintah akan mengidentifikasi, memfasilitasi, serta memberikan dukungan pendidikan dan pengembangan diri bagi talenta-talenta Indonesia.
"Kita akan menyiapkan lembaga khusus yang mengurus manajemen talenta ini. Kita akan mengelola talenta-talenta hebat yang bisa membawa negara ini bersaing secara global," ungkap mantan Gubernur DKI Jakarta itu. (ann)